Pengeroyokan yang berbuntut tewasnya tiga penonton di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (27/5), merupakan kejadian luar biasa. Bahkan, saking besar gaungnya, Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menegpora), Andi Mallarangeng harus angkat bicara.
Menurut Andi, apa yang terjadi di sekitar tempat berlangsungnya laga antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung, itu tidak bisa ditolerir. Pasalnya, kejadian tersebut sangat jauh dari semangat sepak bola itu sendiri.
Oleh karena itu, Andi mewakili pemerintah pun berharap para pemimpin suporter ke depannya lebih proaktif lagi mendisiplinkan para suporternya masing-masing. "Ini agar sepak bola ada semangat, namun tetap damai," kata Andi, Kamis (31/5).
"Saya juga berharap aparat keamanan bertindak lebih tegas terhadap perusuh sepak bola. Kalau dilihat, mereka jelas bukan seperti suporter, tetapi perusuh. Maka itu, mereka harus ditindak secara hukum," sambungnya.
Seperti yang telah disebutkan di atas, laga melawan Persija melawan Persib di SUGBK harus memakan tiga korban. Ketiganya tewas lantaran dikeroyok kelompok suporter di kawasan SUGBK.
Dari hasil identifikasi diketahui nama ketiga penonton tersebut, masing-masing Lazuardi alias Aju, pemuda berusia 29 tahun warga Menteng, Jakarta Pusat, Rangga Cipta Nugraha, pemuda berusia 22 tahun warga Bandung yang bekerja di sebuah outsourcing PT DHL. Sementara yang ketiga, yakni Dani Maulana, pelajar berusia 16 tahun yang bermukim di Jatiasih, Bekasi.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar