7 Juni 2012, menghasilkan sejumlah poin keputusan. Satu di antaranya yakni membentuk Joint Committee atau Komite Gabungan.
Berdasarkan isi MoU atau nota kesepahaman yang telah ditandatangani semua pihak, termasuk juga perwakilan AFC dan FIFA, Komite Gabungan itu sendiri akan bertugas untuk mempersiapkan kompetisi baru di musim mendatang.
Selain itu, komite yang akan diisi oleh delapan orang dari PSSI dan KPSI/ISL itu juga bersama-sama AFC dan FIFA akan meninjau statuta dan masalah keorganisasian lainnya.
Khusus mengenai komite itu, Ketua KONI Pusat, Tono Suratman, menyatakan kalau pihaknya akan terus mengawal sekaligus membina kinerja Komite Gabungan.
"KONI juga akan memfasilitasi Komite Gabungan, tepatnya hari ini sampai Kongres tanggal 24 September mendatang," kata Tono usai bertemu perwakilan PSSI, KPSI, dan penyelenggara ISL di Gedung KONI, Senayan, Jakarta, Senin (11/6).
Menurut Tono, hal itu perlu dilakukan agar kesepakatan yang terjadi bisa berjalan sesuai dengan isi MoU tersebut. "Saya bersama pak Tri Goestoro, Djoko Driyono, La Nyalla Mattalitti, Toni Aprilani, dan yang hadir di sini sudah sepakat untuk menaati MoU Kuala Lumpur dan semua yang telah tertuang akan dikerjakan."
Tono menambahkan bahwa pihaknya sendiri akan terus mengawal tim tersebut dari tiga aspek yang akan dilakukan. Di antaranya aspek asosiasi, amandemen statuta, serta hal lain yang masih terkait dengan kepengurusan PSSI.
"Akan tetapi, kami akan terus menggodok apa saja yang akan dilakukan, sehingga dalam waktu singkat, kami berharap ada keputusan-keputusan yang bisa di bawa ke kongres. Kemudian, kami harapkan apa yang dihasilkan tanggal 24 September nanti menghasilkan keputusan final dan untuk kepentingan sepak bola Indonesia," ujar Tono.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar