22 akan turun dalam babak Kualifikasi Piala Asia U-22 di Riau pada 5 Juli mendatang. Sejumlah persiapan pun mengiringi langkah timnas besutan Aji Santoso itu sebelum benar-benar turun di babak kualifikasi grup E yang juga dikuti Australia, Jepang, Makau, Singapura, dan Timor Leste itu.
Namun sayang, sampai saat ini timnas U-22 belum menunjukkan performa apik. Di partai uji coba melawan Persibangga Purbalingga, sebuah tim peserta Divisi I, di Stadion Goentoer Darjono, Purbalingga, Minggu (17/6), timnas hanya mampu meraih kemenangan tipis 1-0.
Lantas apa yang kurang? Tim nasional Indonesia untuk sepanjang tahun ini sendiri tak diperkuat sejumlah pemain ISL. Begitu juga dengan timnas U-22 yang telah melakukan persiapan selama sebulan jelang turun di babak Kualifikasi Piala Asia U-22.
Akan tetapi, hal itu belakangan akan sedikit memudar seiring terjadinya kesepakatan antara PSSI, KPSI, dan ISL yang dicatatkan dalam nota kesepahaman atau MoU. La Nyalla Mahmud Mattalitti, pendiri KPSI, beberapa waktu lalu secara ikhlas menuturkan akan mendorong klub ISL melepas pemain ke timnas.
Namun demikian, PSSI tak ingin gegabah langsung memanggil pemain ISL. Seperti yang dikatakan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, pemanggilan pemain ISL bisa saja dilakukan, namun lebih dulu harus dicetuskan pelatih kepala timnas U-22, Aji Santoso.
"Tergantung pelatih. Kalau pelatih merasa ada pemain bagus dari ISL tentu kita akan memanggil pemain tersebut," terang Djohar di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (18/6).
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar