Sebuah percakapan di akhir pekan lalu dengan orang dalam tim Lotus memunculkan hal yang menarik. Ia percaya bahwa kalau saja Romain Grosjean tidak mundur di tikungan pertama Grand Prix Kanada, ia mungkin telah mencetak kemenangan pada tahun debutnya.
Tidak bisa disalahkan jika Romain sedikit berhati-hati pada awal lomba karena pada tiga dari enam seri sebelum Montreal, ia tidak berhasil melampaui finis. Di Melbourne, Malaysia, dan Monaco, pebalap Prancis ini keluar di lap awal. Di Montreal, Grosjean mengawali balapan di posisi ke-7 dan mungkin benar ia membiarkan Felipe Massa dan Nico Rosberg berada di depannya dengan sedikit ruang. Sedangkan di belakangnya, Paul di Resta secara ketat membuntuti.
Di Resta dari tim Force India sempat mengalami masalah pada ban, tapi pebalap Skotlandia itu berusaha untuk mempertahankan posisinya. Setelah melewatinya, Gorsjean berada pada posisi sempurna untuk menyalip Webber dan Roseberg, lantas melewati dua juara dunia Vettel dan Alonso demi meraih posisi terbaik sepanjang karier yakni naik podium di tempat kedua. Jadi, itu bukan hari buruk bagi tim. Setidaknya tim yakin mereka memiliki kecepatan untuk mengalahkan Hamilton. Jadi, apa prospek tim hitam dan emas menjelang GP Eropa? Tentu ada tanda positif.
Kimi Raikkonen, saat kedatangan terakhir pada 2009 meraih tempat ketiga bersama Ferrari di Valencia, sisrkuit yang tidak seperti seri jalanan lain yang terdapat banyak tikungan cepat, akan cocok dengan Lotus-Renault. Selain itu, trek keras juga cocok dengan Lotus seperti yang dibuktikan Grosjean di Kanada.
Kinerja ban menjadi fitur yang menantukan pada seri balapan tahun ini. Sangat menarik melihat bagaimana tim-tim menyiapkan skenario. Perlu dicatat, para pemboros di balapan ini termasuk McLaren, Mercedes, dan Red Bull tampaknya selalu mengeluh akan tersebut. Sedangkan tim lain termasuk Lotus, Sauber, dan Williams justru melihat keragaman tersebut sebagai peluang.
Suhu dan degradasi ban Pirelli membuat para pebalap dan para teknisi bekerja keras. McLaren bahkan melaporkan ada tiupan panas dari rem akibat pemanasan ban. Tentu performa ban kini sama pentingnya dengan berbagai departemen di multi-juta dolar tim aerodinamik. Setelah menghabiskan jutaan dolar dalam satu dekade di satu departemen, menemukan performa mobil yang benar-benar tepat sepertinya merupakan sesuatu yang menjengkelkan.
Sesuatu yang menyenangkan juga ketika mendengar kegairahan Peter Sauber dan itu sama bergairahnya dengan kita semua penggemar balap, tentang apa yang terjadi di musim balapan hebat itu. Pemilik tim yang berbasis di Swiss itu tentu saja senang pebalap dan anak didiknya, Sergio Perez, meraih bagus, yakni mengawali lomba di posisi ke-15 tapi berada di posisi ketiga saat finis.
Sauber juga sekarang juga berpendapat bahwa timnya memiliki peluang kuat untuk mengalahkan baik Ferrari maupun Mercedes ke tempat keempat dalam perebutan juara konstruktor tahun ini. Untuk melakukannya tentu saja harus bersaing dengan Renault dan Williams, serta mungkin juga Force India. Ini berarti bahwa di luar empat tim teratas juga muncul pertempuran yang sama menarik.
Artinya khir pekan ini di Valencia, akan sangat sulit untuk memilih tiga besar. Akankah Hamilton dalam performa, atau kemenangan ketiga di Valencia secara beruntun untuk Vettel? Atau Alonso di tempat sedniri, atau teman setimnya di Ferrari dan pemenang pada 2008, Massa. Atau bisa saja kembalinya Ice Man, Kimi Raikkonen, atau gladiator baru Romain dari Lotus Renault?
Steve Slater adalah komentator F1 di STAR Sports. Saksikan GP Eropa dalam format high definition di ESPN HD pada 24 Juni.
Editor | : | Steve Slater |
Komentar