22 Grup E di Riau akan segera digelar, tetapi masalah justru menghampiri menjelang kick-off mulai 5 Juli 2012. Stadion Utama Riau sebagai salah satu venue babak Kualifikasi Piala Asia U-22 malah dibongkar oleh para sub-kontraktor.
Penyebabnya sub-kontraktor yang berdiri di bawah kontraktor utama atau konsorsium belum mendapat upah kerja baik barang maupun jasa. Para sub-kontraktor kabarnya yang berjumlah belasan tersebut belum dibayar kurang lebih selama delapan bulan. Hal itu merupakan buntut dari belum disahkannya perubahan anggaran oleh DPRD Riau. DPRD Riau dikabarkan sangat berhati-hati karena takut terkena kasus yang saat ini masih dalam penyelesaian KPK.
Lantas bagaimana sikap PSSI? Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Tri Goestoro, PSSI masih pada pendirian. Mereka akan tetap menggelar babak Kualifikasi Piala Asia U-22 di Riau meski permasalahan belum terselesaikan. Tri menilai memindahkan lokasi atau tempat penyelenggaraan sendiri untuk saat ini sudah tak memungkinkan.
"Waktu sudah sangat mepet. Terlebih kalau kita mengajukan stadion baru tentu akan lebih sulit lagi karena mereka akan melakukan inspeksi lebih dulu, sementara itu kami harus melakukan persiapan lagi," kata Tri di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/6).
"Yang terpenting, kita semua harus bekerja keras. Kami juga berharap pemerintah Riau langsung turun tangan dan membantu menyelesaikan permasalahan ini. Kami sendiri sangat optimistis bisa selesai," sambung Tri.
Di dalam Kualifikasi Piala Asia U-22 Grup E, Indonesia tergabung bersama dua tim kuat, Australia dan Jepang. Selain kedua tim tersebut, Indonesia berada satu grup dengan Singapura, Makau, dan Timor Leste. Indonesia akan memulai kiprahnya dengan menghadapi Australia pada 5 Juli di Stadion Utama Riau.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar