Sriwijaya FC menutup ISL musim 2011/12 dengan hasil sempurna. Di laga ekshibisi yang bertajuk Perang Bintang 2012, Laskar Wong Kito berhasil memetik kemenangan dramatis melalui drama adu penalti saat berhadapan dengan ISL All Stars di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (15/7).
Di dalam laga, kemenangan yang diraih SFC tidaklah mudah. Tampil dengan kekuatan terbaik sejak menit awal, Sriwijaya bahkan lebih dulu tertinggal dari tamunya, ISL All Stars pada menit ke-11. Gol dicetak oleh striker Persipura, Alberto 'Beto' Goncalves dengan memanfaatkan umpan Gustavo Lopez, gelandang Persela.
Beruntung ketertinggalan itu tak membuat mental para penggawa SFC menurun. Sadar bermain di kandang dan di hadapan puluhan ribu suporternya, SFC justru ingin membalas. Pada menit ke-16, sebuah tendangan bebas yang diambil oleh Firman Utina pun mengubah skor menjadi imbang 1-1, yang bertahan hingga turun minum.
Keunggulan yang berubah menjadi 1-1 tampak membuat SFC kian bersemangat untuk mengungguli tim yang diisi oleh pemain hasil pilihan masyarakat lewat poliing sms itu. Akan tetapi, keberuntungan bermain dengan jumlah pemain lebih banyak setelah Aldo Barreto mendapat akumulasi kartu kuning, tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh SFC. Hingga peluit panjang berbunyi, skor tetap 1-1 dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke drama adu penalti.
Namun demikian, SFC akhirnya bisa keluar sebagai pemenang. Di partai penentuan lewat titik putih, 4 dari lima penembak berhasil menjebol gawang I Made Wirawan, berbeda dengan ISL All Stars yang hanya memasukan tiga gol. SFC pun keluar sebagai pemenangan dengan agregat gol 5-4.
Atas hasil itu, raihan juara SFC terasa sempurna. Namun, raihan juara yang membuat SFC mendapat piala sekaligus uang sebesar 2,5 miliar terasa menjadi lebih sempurna setelah sang striker andalan, Keith Kayamba Gumbs dianugerahi gelar pemain terbaik oleh PT Liga Indonesia. Gumbs sendiri mendapat Bola Emas juga uang sebesar 100 juta rupiah.
Selain kepada SFC dan Gumbs, penghargaan lain juga diberikan PT LI kepada sejumlah pihak yang dianggap paling menonjol. Untuk runner-up, PT LI memberi Persipura uang sebesar 1,5 miliar rupiah ditambah Piala dan Medali.
Sementara itu, untuk pencetak gol terbanyak yang jatuh pada Beto, PT LI memberi hadiah berupa uang sebesar 100 juta dan Sepatu emas. Adapun Fair Play Team yang jatuh kepada PSPS Pekanbaru, PT LI memberi Piala Fair Play.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar