13 yang digelar di Malaysia, 13-15 Juli, menjadi pelajaran berharga bagi tim Yamaha U-13 Indonesia. Tahun depan tim Yamaha U-13 Indonesia bertekad meraih hasil lebih baik dengan persiapan lebih matang.
Tim Yamaha U-13 Indonesia tertahan di babak penyisihan grup setelah bermain imbang 1-1 dengan Malaysia Yellow dan kalah 0-1 dari Thailand. Hasil tahun ini menjadi evaluasi positif bagi Indonesia. "Ini menjadi evaluasi penting bagi kami untuk berbenah dan bekerja lebih keras lagi untuk tahun depan. Persiapan akan lebih matang lagi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Kami bertekad juara tahun depan di Vietnam," papar Hendy Drajat, Manajer Tim Yamaha U-13 Indonesia.
Pelatih tim Yamaha U-13 Indonesia, Rohmad Namung mengatakan timnya membutuhkan jumlah pemain yang lebih banyak lagi saat seleksi fase penyisihan di daerah-daerah. "Dengan jumlah pemain lebih banyak yang diseleksi akan menambah pilihan pemain berkualitas untuk membentuk tim Yamaha U-13 Indonesia yang bermain di Asean Cup," ucap Rohmat.
Sementara itu, juara bertahan tim Yamaha U-13 Thailand menjuarai The 4th Yamaha Asean Cup U-13 yang digelar di MBPJ Stadium, Malaysia. Di laga final, Minggu (15 Juli), Thailand unggul 2-1 atas tuan rumah Malaysia Yellow.
Malaysia Yellow memimpin duluan lewat gol penalti Muhammad Nurfais Johari di menit ke-20. Meski tertinggal, Thailand tak langsung menyerah. Disemangati suporternya, tim "Gajah Putih" terus melancarkan serangan sampai membuahkan hasil gol penalti yang disarangkan Kongdech Bornay di menit 55. Kedudukan seimbang membuat Thailand kian bersemangat sampai akhirnya memastikan kemenangan lewat gol Chokanan Saima-In di masa injury time.
Thailand menjadi pengoleksi gelar terbanyak ajang ini, dua kali menang beruntun setelah tahun lalu juara di rumah sendiri. Mematahkan tradisi tuan rumah selalu menang saat event ini digelar di kandang sendiri. Seperti Vietnam di 2008, Indonesia di 2010 dan Thailand di 2011.
Peringkat ketiga Yamaha Asean Cup U-13 tahun ini diraih Malaysia Blue yang mengalahkan Vietnam 1-0 lewat gol tunggal Mohammed Haikal di menit 54.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar