Penyerang Liverpool, Luis Suarez, membeberkan fakta mengenai insiden yang melibatkan dirinya dengan bek Manchester United, Patrice Evra, dalam pertandingan lanjutan Premier League musim 2011/12. Ia mengaku tidak pernah menolak berjabat tangan dengan Evra.
Seperti yang diketahui, partai United kontra The Reds yang berlangsung pada 4 Februari lalu sempat diwarnai sebuah keributan kecil. Sebelum laga dimulai, Evra geram karena Suarez menolak berjabat tangan dengannya.
Suarez mulai gerah karena selalu menjadi pihak yang disalahkan. Alhasil, ia mengungkapkan kejadian sebenarnya saat itu.
"Media Inggris menunjukkan momen saat saya lewat di depan Evra, tapi mereka tidak mengetahui bahwa Evra langsung menurunkan tangannya ketika saya datang. Hanya media Uruguay dan Spanyol yang mengetahui saya ingin menjabat tangan dia," ungkap Suarez kepada stasiun televisi Uruguay, RR Gol.
"Saya bersumpah demi istri, manajer, dan direktur bahwa saat itu saya ingin menjabat tangan Evra. Kenapa? Sebab saya tidak memiliki masalah dengan dia," imbuh striker asal Uruguay itu.
Suarez akhirnya dikenakan skorsing delapan pertandingan oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) lantaran terbukti melontarkan kalimat rasis terhadap Evra di pertemuan sebelumnya. Suarez sendiri telah meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Masa hukuman itu sangat membingungkan. Saya harus pergi ke Manchester dengan menggunakan taksi untuk menjalani percobaan, pergi pukul tujuh pagi, dan pulang pukul sembilan malam. Itu sangat melelahkan. Membuat saya ingin menangis dan menendang semua benda," tuntas Suarez.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar