Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, mengomentari kebijakan sang rival abadi, Liverpool. Fergie menyebut kebijakan kontroversial dalam menyikapi kasus rasisme Luis Suarez menjadi faktor utama di balik pemecatan Kenny Dalglish.
Dalglish kehilangan posisi sebagai manajer The Reds pada akhir musim lalu setelah mengalami tahun yang buruk di Premier League karena hanya finis di posisi kedelapan. Klub asal Merseyside itu juga dihantam masalah setelah Luis Suarez dihukum FA akibat dituduh melakukan tindak rasisme kepada bek United, Patrice Evra, di Anfield pada akhir Oktober silam.
Suarez harus menerima sanksi delapan pertandingan dan didenda sebesar 40 ribu pound atau sekitar 592 juta rupiah. Namun, Dalglish dan pemain Liverpool lebih memilih untuk membela Suarez dengan cara memakai T-shirt yang bertuliskan dukungan kepada pemain asal Uruguay itu daripada meminta maaf.
Kegagalan Suarez berjabat tangan dengan Evra di laga kedua di Old Trafford pada Februari memaksa pemilik The Reds, John Henry, untuk turun tangan. Ferguson merasa kasus Suarez memengaruhi posisi Dalglish di mata para petinggi Liverpool.
"Saya tidak heran mengapa Kenny dipecat. John Henry pasti melihat kasus Suarez dan merasa tidak ditangani dengan benar. Meski pemecatan bukan sesuatu yang baik, namun kasus tersebut berperan penting," ujar Ferguson di tengah-tengah tur pra-musim United di Durban seperti dikutip dari Guardian.
Suarez kemudian menyatakan komentar kontroversial dengan menyatakan United memiliki kekuatan besar di FA sehingga dirinya dinyatakan bersalah. Suksesor Dalglish, Brendan Rodgres, kemudian menegaskan inilah saat yang tepat untuk melupakan kasus tersebut.
"Semua ini tidak akan pernah berakhir jika Suarez terus saja membuat headline terkait kasus tersebut," pungkas Ferguson.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar