Hanya menempati posisi kedelapan di Premier League pada musim 2011/2012 membuat Kenny Dalglish kudu rela dilengserkan sebagai manajer Liverpool.
Demi mengobati kekecewaan Liverpudlian, sebutan bagi suporter setia Liverpool, manajemen The Reds pun mendatangkan pelatih muda bertalenta, Brendan Rodgers, dari Swansea City.
Maklum, saat menukangi Swansea, Brendan Rodgers dikenal sukses menciptakan gaya sepak bola indah yang mengandalkan umpan-umpan pendek dan permainan atraktif. Kedatangan manajer berusia 39 tahun ini ke Anfield dipercaya tak hanya untuk mendongkrak prestasi Liverpool namun juga merubah gaya permainan kick and rush yang terlanjur melekat di masa kepemimpinan Dalglish.
Akan tetapi, di musim pertama kepemimpinannya, Brendan Rodgers tak akan dibebani target berat oleh pemilik Liverpool, John Henry.
Henry bersikeras bahwa tak ada tuntutan bagi Rodgers untuk meraih posisi empat besar pada musim 2012/2013 meski Liverpool telah absen selama tiga tahun di ajang tertinggi klub-klub Eropa, Liga Champion.
"Kami tak ingin menekan Brendan dengan memintanya untuk mendapat satu tiket ke Liga Champion musim depan. Tentu saja ia ingin meraih target tersebut, begitu juga setiap tim di Premier League," kata John Henry pada Liverpool Echo.
"Saya pikir target mendapat tiket ke LC musim lalu cukup realistis meski pada akhirnya jauh dari harapan. Namun, saat ini salah satu tujuan utama kami hanyalah mencapai kestabilan," lanjutnya.
Henry bahkan mengaku senang atas apa yang telah diperbuat Rodgers sejauh ini, dan yakin The Reds telah berada di jalur yang tepat. "Brendan memiliki pendekatan yang terstruktur dan memainkan gaya permainan sepak bola yang kami pikir bakal disukai fans Liverpool," tegas John Henry.
Editor | : | Octa Kusuma Nugraha |
Komentar