Germain. Ia pun memaklumi keputusan AC Milan yang mendadak melepasanya ke PSG. Thiago juga berharap bisa mengalahkan mantan klubnya di Liga Champion.
Thiago Silva mengungkapkan alasannya meninggalkan Milan secara tiba-tiba kepada sumber yang dimuat oleh football-italia.net.
“Saya sudah menjelaskan kepada semua orang bahwa saya ingin menetap di Milan sampai kontrak saya berakhir. Leonardo menelepon saya dan memberitahukan bahwa negosiasi telah dibuka kembali. Dia menginginkan saya,” kata pria kelahiran Rio de Janiero, Brasil, berusia 27 tahun itu.
“Saya berbicara dengan Massimo Ambrosini dan mengatakan kalau saya tidak mengetahui apapun. Tapi saya paham bahwa Milan mengalami kesulitan finansial. Tentu saja itu sulit untuk membuat saya bertahan di Milan.”
“Milan melakukan bisnis yang hebat, mereka mendapatkan saya dengan harga 10 juta euro dan menjual saya seharga 42 juta euro. Kalau itu tidak terjadi, maka saya akan tetap berada di Milan sekarang, karena saya bukan pemain yang mengutamakan uang. Milan adalah rumah saya.”
Kemudian Thiago Silva turut mengomentari peluang I Rossoneri di musim 2012/13.
“Milan akan lemah tanpa Gennaro Gattuso, Filippo Inzaghi, dan Clarence Seedorf. Klub telah kehilangan banyak pemain dan tim perlu direformasi. Tapi Allegri adalah pelatih yang cerdas dan paham apa yang harus dilakukan. Alexandre Pato bisa menjadi pemimpin baru Milan. Saya melihat dia memiliki keinginan untuk membuktikan kemampuannya.”
Lebih lanjut, peraih gelar bek terbaik di Serie A tahun 2011 itu, menyatakan rasa optimistisnya bersama PSG.
“Semua orang membicarakan hal yang baik mengenai Carlo Ancelotti. Dengan dia dan Ibra, saya merasa masih di Milan. Saya ingin melaju sejauh mungkin di Liga Champion, berharap bertemu dengan mantan klub dan semoga bisa mengalahkan mereka,” tutup kapten tim nasional Brasil itu.
Editor | : | Brian Yosef |
Komentar