Diskualifikasinya delapan pemain ganda putri dari Olimpiade 2012 menimbulkan kontroversi. Para pemain yang terlibat di dalam skandal itu lantas tidak menjadi titik permasalahan utama. Tapi, sorotan juga lebih ditujukan kepada sistem pertandingan yang digunakan pada cabang bulu tangkis di Olimpiade tahun ini.
Sejak bulu tangkis dimasukan dalam Olimpiade pada tahun 1992 di Barcelona, sistem yang dipakai adalah sistem gugur. Namun, untuk tahun ini sistem tersebut berubah menjadi sistem grup atau round robin.
Sistem baru ternyata langsung memunculkan kasus hitam. Karena itu sejumlah pihak yang terkait dengan Olimpiade maupun bulu tangkis langsung beramai-ramai menyerukan agar sistem tersebut dikaji ulang atau bahkan diubah oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Federasi Dunia Bulu tangkis (BWF).
"IOC dan BWF harus belajar dari sistem yang dipakai di Piala Thomas dan Uber yang tidak memungkinkan pemain sengaja untuk kalah," kata Chef de Mission Kontingen Indonesia, Erick Tohir kepada Reuters, Kamis (2/8).
BWF mendiskualifikasi delapan pemain yakni, Wang Xiaoli dan Yu Yang dari Cina, pasangan Indonesia Greysia Polii/Meiliana Jauhari, dan dua pasangan Korea Selatan, Jung Kyung-eun/Kim Ha-na dan Ha Jung-eun/Kim Min-jung, setelah didakwa sengaja mengalah dalam pertandingan terakhir penyisihan grup.
Pengakuan lebih mengejutkan bahkan keluar dari mulut mantan pebulutangkis ganda putri asal Inggris, Gail Emms. Sebelum bergulirnya Olimpiade 2012, Emms telah mencium akan bakal muncul kasus dalam sistem yang dipakai bulu tangkis di London.
"Turnamen sebesar bulu tangkis sebelumnya tidak pernah menggunakan sistem grup. Biasanya langsung masuk ke babak utama dengan sistem gugur. Tapi, atas pertimbangan tertentu Olimpiade London memakai sistem grup ini," kata Emms,
Emms menambahkan ketika pertama kali ia mendengar Olimpiade London memakai sistem grup, ia langsung memperkirakan akan ada strategi sengaja mencatat kekalahan demi mendapatkan lawan yang lebih enteng. Nah, ternyata dugaan Emms itu terbukti benar. Delapan pemain atau lebih tepatnya empat pasangan ganda putri terbukti melakukan kasus besar yang mencoreng kelangsungan Olimpiade 2012.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar