Petenis Inggris Raya, Andy Murray siap untuk mempertaruhkan segalanya demi mendapatkan medali emas. Murray berharap dapat mengatasi Roger Federer pada partai final tunggal putera.
Partai final tunggal putera berlangsung tepat empat minggu setelah Federer merenggut mimpi Murray untuk menjuarai grand slam pertamanya di Wimbledon Centre Court. Murray saat ini berusaha bangkit dari kekecewaan luar biasa dengan menyuguhkan penampilan terbaik saat mengalahkan Novak Djokovic (7-5; 7-5).
Ini akan menjadi Olimpiade final pertama bagi petenis kelahiran Glasgow, Skotlandia. Hal yang sama juga merupakan partai final tunggal putera pertama Federer setelah ia sempat meraih emas dalam nomor ganda putera bersama Stanislas Wawrinka di Olimpiade Beijing 2008.
"Saya tidak berpikir untuk melakukan balas dendam. Turnamen sebelumnya memberikan pelajaran bagi saya untuk fokus ke masa depan. Sesuatu yang saya harapkan pada Minggu nanti, Federer tidak berhasrat untuk meraih emas di tunggal putera. Ia memang telah delapan kali mencapai final Wimbledon tetapi untuk Olimpiade, Federer sama seperti saya," kata Murray dilansir espnstar.com.
Federer melangkah ke babak final pertamanya setelah mengalahkan Juan Martin Del Potro dengan skor 3-6; 7-6; (7/5); 19-17. Kegagalan Murray pada babak pertama di Olimpiade Beijing serta final pertama bagi Federer dan dirinya, merupakan faktor motivasi bagi petenis berusia 25 tahun ini untuk menyumbang emas.
"Mencapai semifinal dengan lawan-lawan seperti Djokovic, Del Potro, dan Federer merupakan hal yang sulit untuk meraih medali. Namun, saya telah melewati fase itu dan mencoba memberikan segalanya untuk medali emas karena saya tidak akan memiliki kesempatan lagi jika melewati partai final ini. Saya harus menunggu empat tahun untuk merasakan momen seperti ini," kata Murray.
Pada Sabtu (4/8), Murray juga akan turun pada partai ganda campuran bersama Laura Robson setelah harus tertunda. Murray akan menghadapi pasangan Australia, Lleyton Hewitt dan Sam Stosur. Jika Murray berhasil menang atas atlet negeri kangguru, maka ia kembali akan melangkah ke fase semifinal.
Editor | : | Windu Puspa Ningtyas |
Komentar