Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inggris Raya Menjaga Tradisi Kalah Adu Penalti

By Brian Yosef - Minggu, 5 Agustus 2012 | 09:27 WIB
Daniel Sturridge akan segera terbiasa kalah adu penalti
london2012.com
Daniel Sturridge akan segera terbiasa kalah adu penalti

5 dari Korea Selatan yang kurang terkenal timnya (5/8) dini hari WIB. Ironisnya, baik menggunakan nama Inggris maupun Inggris Raya, kedua nama negeri tersebut selalu kalah dalam babak adu penalti sejak 22 tahun silam.

Timnas Inggris tidak pernah bisa bangkit dari kegagalan mereka sejak Piala Dunia tahun 1990 di Italia. Langkah Inggris terhenti di semifinal akibat kalah adu penalti 3-4 dari sang seteru abadi, Jerman. Dua eksekutor terakhir, Stuart Pearce dan Chris Waddle, gagal mengeksekusi penalti.

Terjadi de javu pada Euro 1996 di tanah air sendiri, Inggris kalah kuat mental. Mereka kalah 5-6 dari Jerman di babak semifinal akibat gagalnya eksekusi penalti Gareth Southgate sebagai eksekutor terakhir.

Piala Dunia 1998 di Prancis (16 besar): Inggris 3-4 Argentina, Paul Ince dan David Batty, gagal eksekusi penalti.

Euro 2004 di Portugal (perempat final): Inggris 5-6 Portugal, David Beckham dan Darius Vassell, gagal eksekusi penalti.

De javu kembali menimpa The Three Lions pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Mereka kalah 1-3 dari Portugal di babak perempat final. Frank Lampard, Steven Gerrard, dan Jamie Carragher, gagal eksekusi penalti. Bahkan sejak Piala Dunia 2006 hingga sekarang, Inggris tidak pernah menang pada laga awal di babak grup.

Sebenarnya Inggris bisa saja menang tanpa harus melalui babak adu penalti. Tapi gaya permainan yang cenderung kuno, mau tidak mau menyeret mereka ke babak yang paling menegangkan itu.

Euro 2012 di Polandia-Ukraina pada babak perempat final, Inggris kalah 2-4 dari Italia, usai Ashley Cole dan Ashley Young, gagal melakukan finalisasi taktik yang telah dirancang oleh Roy Hodgson.

Ternyata hal buruk tersebut menular ke Inggris Raya, yang tidak hanya diperkuat pemain Inggris, tapi juga Wales dan Skotlandia. Sebagai tuan rumah, mereka gagal menang pada pertandingan pertama, saat lawan Senegal di babak grup A. Ketika Lolos ke babak perempat final, Inggris Raya pun mengalami hal serupa seperti Inggris. Ryan Giggs dkk. dipermalukan 4-5 oleh Korea Selatan.

Kekalahan itu terasa sangat pahit untuk Daniel Sturridge yang baru pulih dari meningitis, karena dia malah menjadi penyebab gugurnya Inggris Raya. Eksekusi penalti terakhir yang dilakukan oleh Sturridge, mampu digagalkan oleh kiper Korea Selatan, Jung Sung-ryong. Demikan juga bagi Stuart Pearce, ia gagal pada adu penalti sebagai pemain di Piala Dunia tahun 1990, sebagai pelatih pun mengalami hal serupa di Olimpiade London 2012.

Uniknya, semua klub yang berasal dari Premier League, tidak satupun pernah gagal pada babak adu penalti saat laga final.

Final Liga Champion 1984: Liverpool 4-2 Roma.

Final Liga Champion 2005: Milan 2-3 Liverpool.

Final Liga Champion 2008: Manchester United 6-5 Chelsea, ini pengecualian karena keduanya merupakan klub asal Premier League.

Final Liga Champion 2012: Bayern Muenchen 3-4 Chelsea, luar biasa bertanding di kandang lawan tapi mampu menang adu penalti.

Jadi, timnas inggris maupun Inggris Raya, tampaknya memang berniat untuk menjaga bahkan meneruskan tradisi tidak pernah menang pada pertandingan awal dan tidak pernah menang pada babak adu penalti.

Jika Indonesia berusaha habis-habisan mempertahankan tradisi emas Olimpiade di cabang bulu tangkis, maka Inggris akan berusaha maksimal dalam mempertahankan tradisi tidak menang pada pertandingan awal dan selalu kalah pada babak adu penalti.

Dengan hasil tersebut, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Olimpiade, tidak ada tim dari benua Eropa pada babak semifinal cabang olah raga sepak bola.

Salah satu cuplikan adu penalti yang dilakukan oleh timnas Inggris, dapat disaksikan di bawah ini.

<object width="425" height="350" data="http://www.youtube.com/v/E16ti4m7D_A&feature" type="application/x-shockwave-flash"> </object>

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Brian Yosef


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X