Presiden Sriwijaya FC, H Dodi Reza Alex menilai kepergian ketiga pemainnya Ponaryo Astaman, Firman Utina, dan M Ridwan dengan alasan membela timnas dirasakan kurang tepat. Pasalnya, timnas yang dibela bukanlah timnas bentukan dari Joint Commitee, lembaga yang kini untuk menyelesaikan konfik dualisme kepengurusan PSSI.
Kemudian pula laga yang dijalani pun bukan pula pertandingan resmi dari FIFA, melainkan hanya laga eksebisi yang diselenggarakan oleh event organizer (EO) untuk mencari keuntungan secara finansial.
"Kita tidak sama sekali melarang seluruh pemain kita untuk membela negaranya, hanya saja patut diperhatikan kembali timnas mana yang dibela ini. Justru dengan bergabungnya mereka, membuat keruh suasana yang sebelumnya memang sudah tidak kondusif. Dan mau dimanfaatkan pihak Djojar yang telah melanggaran kesepakatan Joint Commitee.
Makanya, pada waktu itu kami putuskan untuk melarang mereka. Namun tetap dilanggar. Jelas sikap seperti ini harus diberikan sanksi besar bahkan bisa berujung pada pemecatan," tegasnya.
Bisa dikatakan tindakan dari trio SFC ini adalah pelanggaran berat, pasalnya Dodi berujar sudah berulang kali memberikan peringatan agar mengabaikan panggilan dari Timnas bentukan Djohar Arifin Husein.
"Dengan begini manajemen seolah dikangkangi oleh pemain, padahal kita tidak sama sekali bergantung kepada pemain, melainkan pemainlah yang bergantung kepada kita. SFC yang membesarkan pemain bukan pemain yang membesarkan SFC," terang anak sulung Gubernur Sumsel ini.
Meski ketiganya pilar inti dari tim, namun Dodi berujar bukan berarti manajemen tidak berani untuk melepasnya. Manajemen tidak bergantung pada satu atau dua pemain saja, sebab kolektivitas dalam sebuah tim lebih jauh lebih penting. Bahkan, jika ketiganya pergi masih banyak pemain lainnya antri untuk bergabung bersama SFC.
"Terus terang kami paling tidak suka dengan sikap seperti ini, siapapun baik itu pemain maupun pengurus apabila ada yang bersikap dan merasa perannya tidak tergantikan dan membuat masalah, maka siap-siap menerima sanksi bahkan dipecat," ujar anggota DPR RI ini.
Ditanya apakah masih ada celah dari ketiga pemain ini untuk mendapatkan keringanan sanksi selain pemecatan? Dodi hanya berujar masih ingin terlebih dahulu bertemu langsung dengan ketiganya."Jika Allah saja Maha Memaafkan, apalagi kita selaku manusia ini tentu lebih pantas lagi untuk memberikan maaf. Hanya saja ketiganya jelas-jelas indisiplener ini harus benar-benar minta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya di kemudian hari." jelasnya.
Mengenai keputusan sanksinnya kapan akan dikeluarkan, Dodi berkata masih akan dirapatkan terlebh dahulu bersama jajaran direksi yang lainnya. Ia berpikir masih perlu untuk meminta pertimbangan pengurus lainnya, meski ia sendiri sebagai pemegang keputusan akhirnya selaku Presiden Klub SFC."Kita akan rapatkan pada Sabtu-Minggu (11-12/8) untuk menentukan sanksi apa yang paling tepat untuk ketiganya. Selain itu kita juga akan membahas kerangka tim, nama-nama siapa saja yang layak untuk dipertahankan atau tidak guna menyongsung kompetisi November mendatang," pungkasnya.
Laporan Tribunnews/Darwin Sepriansyah
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar