Setelah menggelar cabang bola basket di Olimpiade sejak 1936 di Berlin, Jerman. Federasi Bola Basket Dunia (FIBA) kini berjuang untuk memasukan basket three on three sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan di pesta olah raga dunia itu. FIBA berharap basket tiga lawan tiga itu bisa menjadi cabang olah raga yang memperebutkan medali di Olimpiade 2016 di Rio de Janiero, Brasil.
Untuk memperjuangkan basket three on three masuk Olimpiade, FIBA telah mengutus sejumlah petinggi untuk melobi Komite Olimpiade Dunia (IOC).
Keputusan FIBA untuk memasukan three on three ke dalam Olimpiade dikarenakan olah raga yang merupakan pengembangan dari bola basket konvensional itu kini sangat diminati oleh masyarakat dunia. Three on three bahkan cukup terkenal di kalangan penggemar basket dan reguler dipertandingkan di berbagai negara. Pada Youth Olympic Games 2010, olah raga ini bahkan sudah menjadi salah satu cabang dipertandingkan secara resmi.
FIBA ingin mengikuti jejak sejumlah olah raga lain yang memiliki cabang tambahan di Olimpiade. "Sama seperti bola voli yang kini juga mempertandingkan bola voli pantai atau cabang renang yang juga ada renang sinkronisasi, kami ingin basket three on three juga jadi bagian dalam Olimpiade," jelas Sekretaris Umum FIBA, Patrick Baumann kepada USA Today, Kamis (16/8).
FIBA ingin basket three on three dan basket konvensional dipertandingkan di Olimpiade. Kedua olah raga itu memiliki peraturan, sistem permainan, serta ukuran lapangan yang berbeda.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar