Mantan pemain Barcelona, Gheorghe Popescu, mengaku sangat mengagumi mantan pelatih Blaugrana, Johan Cruyff. Mantan bek tim nasional Rumania itu juga mengomentari kebijakan Barcelona yang mengutamakan pemain muda didikan La Masia untuk meraih prestasi.
Popescu bergabung dengan Barcelona setelah didatangkan dari Tottenham Hotspur pada 1995. Ia bermain di Camp Nou selama dua musim dan memenangi trofi Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan Piala UEFA.
Musim pertama Popescu merupakan tahun terakhir Barcelona dilatih oleh Cruyff. Meski gagal meraih trofi, namun periode singkat bersama pelatih asal Belanda itu membuat Popsecu sangat terkesan.
"Saya merasa sangat sedih karena merasakan polesan Cruyff dalam waktu yang singkat. Ia adalah pelatih yang paling saya sukai sepanjang karier meski sama sekali tidak meraih gelar," kata Popescu kepada AS.
"Jika Cruyff seorang wanita, maka saya akan menikahinya setiap hari! Tak ada satupun pelatih yang bisa membuat saya tampil dengan penuh percaya diri selain Cruyff," lanjut Popescu.
Popescu juga membandingkan pemain muda hasil binaan La Masia saat ini dengan masanya dulu. Ia menyebut pemain didikan akademi Barcelona saat ini sebagai generasi platinum.
"Barcelona pernah memiliki generasi emas ketika tim ini dihuni Celades, Roger, Oscar, De La Pena, Pep, dan masih banyak lagi. Sayang mereka tidak memiliki kesempatan untuk membuktikan diri," sebut Popescu.
"Hal itu berbeda ketika Barcelona dilatih Pep. Meski kurang berpengalaman, namun ia mengerti filosofi klub dan sangat mengerti karakter pemain yang dilahirkan La Masia. Wajar jika Barcelona saat ini memiliki generasi platinum yang menguasai sepak bola Eropa dalam beberapa tahun terakhir," pungkas Popescu.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar