Keputusan mendadak Valentino Rossi untuk meninggalkan Ducati guna bergabung dengan Yamaha ternyata masih belum bisa diterima tim asal Italia itu. Ducati masih belum bisa percaya dengan keputusan Rossi tersebut.
Selama dua tahun memperkuat Ducati, Rossi tidak bisa menunjukan kemampuan terbaiknya karena tak kunjung mendapat dukungan motor terbaik dari Ducati.
“Ada rasa penyesalan di mana kami tidak mampu memuaskan keinginan pebalap, yang juga tak mampu menginterpretasikan karakteristik dari motor kami,” kata Presiden Ducati, Gabriele del Torchio kepada La Gazzetta dello Sport, Rabu (29/8).
Del Torchio mengakui kalau Ducati tidak mampu memenuhi harapan Rossi untuk mendapatkan motor terbaik. Del Torchio mengibaratkan perpisahan Rossi dengan Ducati sebagai perceraian suami istri. "Terkadang dalam pernikahan, orang menyadari tidak hanya cukup bermodalkan cinta untuk membina sebuah rumah tangga,” ungkap Del Torchio.
Rossi meninggalkan Ducati karena kecewa dengan performa motornya. Selama dua tahun bersama Ducati, Rossi hanya dua kali naik podium. Prestasi buruk itulah membuat pengoleksi tujuh titel juara dunia itu memutusakn untuk kembali ke Yamaha. Keputusan Rossi masih membuat shock Ducati.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar