Bayern Muenchen telah secara resmi mengumumkan penandatanganan mantan midfielder Athletic Bilbao, Javi Martinez, dengan durasi kontrak lima tahun. Martinez menjadi pemain termahal dalam sejarah sepak bola Jerman dengan nilai transfer sebesar 40 juta euro atau sekitar 478,6 miliar rupiah.
Pemberitaan mengenai Martinez telah muncul di media pada Rabu (29/8). Namun, pihak Bilbao belum memberikan pernyataan resmi dan masih melarang pemain berusia 23 tahun itu untuk terbang ke Jerman. Namun, pada 30 Juni FC Hollywood lewat situs resminya di www.fcb.de telah membuat pernyataa resmi mereka.
"Pemain internasional Spanyol telah mengakhiri masa kerjanya di San Mames dan telah menandatangani kotrak berdurasi lima tahun hingga 30 Juni 2017."
Sepanjang masa bursa transfer musim panas, Martinez memang telah dikaitan dengan Muenchen. Pemain yang telah mencetak 22 gol untuk Bilbao ini pun mengutarakan kelegaannya telah berhasil hijrah ke Jerman.
"Saya sangat senang dan siap bermain dengan klub yang memiliki sejarah panjang. Saya telah menunggu lama dan akhirnya kesepakatan antara dua klub selesai. Muenchen adalah salah satu klub besar di Eropa dan dunia. Ada banyak pemain hebat di sini dan telah menginspirasi saya an tentunya saya ingin meraih juara bersama Muenche," kata Martinez yang mendapatkan nomor punggung delapan.
Bos Batern Muenchen, Karl-Heinze Rummenigge, mengatakan uang dalam jumlah besar sangat setimpal untuk mendatangkan Martinez. Namun, dirinya belum dapat memastikan apakah Martines akan bermain saat Muenchen harus berhadapan dengan Stuttgart pada Sabtu (1/10).
"Tentu ini merupakan uang yang besar untuk mendatangkan seorang pemain. Namun, Martinez telah membuktikan dirinya memiliki kepribadian yang luar biasa dan dia akan menunjukkannya bersama Bayern. Apakah dia akan langsung bermain, biarlah itu menjadi keputusan pelatih." kata Rummenigge, dilansir ESPNSTAR.com.
<object width="425" height="350" data="http://www.youtube.com/v/wugGTdundfY" type="application/x-shockwave-flash"> </object>
Editor | : | Windu Puspa Ningtyas |
Komentar