Francorchamps, Sabtu (1/9).
Laporan Dede Isharrudin dari Belgia
Kejadian di lap 6, setelah kecelakaan yang melibatkan N. Melker di lap 2 itu memang jadi kunci yang mengubah jalannya lomba. Karena spin tersebut, posisi Rio melorot ke 21.
Saat mengawali lomba dari pole position, Rio sangat bagus di start. Ia mampu memimpin di tikungan pertama, hingga lap 2, sebelum di-over taking Marcus Ericcson. Karena terjadi kecelakaan di lap tersebut dan safety car muncul, Rio dan beberapa pebalap, termasuk Ericcson masuk pit stop. Rio keluar duluan dari pit stop sehingga berada di depan Ericcson. Meski ada di posisi lima, namun empat pebalap di depannya belum masuk pit stop.
Namun sayang, di lap 6, mobilnya spin sehingga ia kehilangan posisi di depan. Akhirnya, Ericcson yang ada di belakangnya memenangi lomba setelah empat pebalap di depan satu-persatu masuk pitstop. Jika saja tidak terjadi spin, peluang Rio untuk menjuarai lomba tersebut sangat besar.
"Itu salah saya akibat injak gas terlalu kuat. Memang, saya akui setelan mobil, terutama di bagian belakang agak liar sehingga sering susah dikontrol," jelasnya kepada BOLA.
Meski berbuat kesalahan di awal lomba, Rio mampu sedikit menutupi hal tersebut selama lomba. Usai start ulang yang memakan waktu lebih dari 30 menit saat lomba dihentikan di lap 8 karena helikopter harus membawa Melker ke rumah sakit, Rio tampil sangat luar biasa.
Start ulang di lap 8 dengan safety car dari posisi 21, Rio langsung ngebut di lap 9. Dalam tiga lap, ia naik lima posisi ke peringkat 16. Bahkan, ia sempat berada di posisi 9 di lap 23, sebelum disusul F. Nasr di lap 24. Rio mengakhiri lomba dengan finis ke-10.
"Ini jadi pembelajaran yang bagus buat Rio. Semuanya. Baik kesalahan, maupun usaha kerasnya naik 11 posisi saat start ulang. Ia melakukan banyak overtaking yang fantastis," ujar Piers Hunnisett, manajer Rio.
Ibunda Rio, Indah Pennywati, meski kecewa, namun tetap salut akan usaha keras anaknya untuk tetap mengejar posisi di depan dari posisi 21.
Editor | : | Dede Isharrudin |
Komentar