matai Vieri diberikan secara langsung oleh Presiden I Nerazzurri, Massimo Moratti.
Inter dan Telecom Italia diperintahkan Pengadilan Milan untuk membayar denda sebesar satu juta euro atau 12 miliar rupiah kepada Vieri karena terbukti melakukan penyadapan telepon dengan maksud memata-matai sang pemain, pada Senin (3/9).
Tavaroli menyebut Moratti adalah dalang utama di balik kasus tersebut. Ia tak hanya diperintahkan untuk menyadap telepon Vieri, namun juga pemain lain serta sponsor terbesar Inter, Pirelli.
"Moratti memerintahkan saya secara personal, bukan melalui telepon. Ia meminta saya untuk tetap mengawasi Vieri selama dua periode, yaitu pada 2001 dan 2003," kata Tavaroli kepada Radio24.
"Perhatian utama Inter adalah untuk memeriksa kelakuan para pemain tertentu, tak hanya Vieri, agar tidak mengingkari kontrak. Inter juga memata-matai Pirelli yang pernah menggunakan Vieri sebagai duta perusahaan mereka," lanjut Tavaroli.
Kasus penyadapan telepon Vieri oleh Inter dan Telecom Italia terkuak ke publik pada 2008. Vieri kemudian mengajukan tuntutan hukum dan meminta ganti rugi sebesar 21,25 juta euro atau sekitar 256 miliar rupiah kepada Inter dan Telecom Italia dengan tuduhan penyalahgunaan penyadapan telepon.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar