Mbiwa, mengaku nyaris bergabung dengan Arsenal atau AC Milan pada bursa transfer musim panas. Sayang harapan Yanga-Mbiwa untuk bermain dengan klub besar Eropa harus dikubur dalam-dalam setelah tawaran kedua klub peminat ditolak Presiden Montpellier, Louis Nicollin.
Yanga-Mbiwa menjadi incaran beberapa klub Eropa, termasuk Arsenal dan AC Milan, karena kontraknya di Montpellier hanya tinggal tersisa satu tahun lagi. Namun, setelah kehilangan Olivier Giroud, Montpellier memutuskan untuk menahan Yanga-Mbiwa meski terancam pergi secara gratis pada akhir musim ini.
"Arsenal terus berusaha merayu Montpellier agar bersedia melepas saya. Namun, yang paling membuat saya kecewa adalah ketika gagal bergabung dengan AC Milan," kata Yanga-Mbiwa kepada L'Equipe.
"Presiden menyatakan bahwa AC Milan akan menjadi klub baru saya. Namun, ketika saya telah siap untuk hengkang, Presiden justru menolak tawaran Milan. Setelah itu saya sadar sulit untuk meninggalkan Montpellier pada bursa transfer musim panas," lanjut Yanga-Mbiwa.
Meski demikian, Yanga-Mbiwa sama sekali tidak menaruh dendam kepada Nicollin. Ia menyebut seorang Presiden klub harus dihormati karena dialah yang telah mempekerjakan pemain.
"Presiden adalah orang yang mempekerjakan saya. Jadi, sebagai pemain saya harus menghormatinya. Apalagi tak adanya gunanya berselisih dengan Presiden," pungkas Yang-Mbiwa.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar