2003, Agum Gumelar tampaknya tak terlalu setuju dengan langkah yang dibuat PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin, terutama sejak terpilih di Kongres Solo 2010. Pendepakan Alfred Riedl dari kursi kepelatihan timnas misalnya, dinilai terlalu terburu-buru.
"Setelah pak Djohar terpilih, saya sendiri sempat menyampaikan kepadanya bahwa menjadi Ketua Umum akan dipantau banyak pihak. Tapi beberapa hari setelah menjabat, Alfred Riedl dipecat," kata Agum dalam pembukaan Pass XII Soccer Invitation 2012, di Driving Range Cafe, Senayan, Jakarta, Selasa (11/9).
Menurut Agum, reformasi dalam sebuah organisasi keolahragaan termasuk sepak bola sebenarnya punya tiga hakikat. Yang pertama, jelasnya, organisasi itu harus meninggalkan jauh-jauh nilai lama yang terbilang buruk, semisal perjudian.
Akan tetapi, organisasi harus menjalankan hakikat kedua dari reformasi, yakni mempertahankan nilai-nilai yang bagus. "Reformasi bukan berarti membubarkan semua yang ada di orde lama. Ini tidak sesuai dengan tuntutan reformasi. Artinya, tak semua yang dibuat di kepengurusan lama itu salah."
Dengan dua hal itu, jelas Agum Gumelar, PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin dapat menyempurnakan diri dengan menjalani hakikat ketiga yaitu menemukan nilai-nilai yang lebih baik.
"Paling tidak hal itu untuk membina sepak bola Indonesia. Intinya, satukan semua. Kalau semua bisa dipersatukan, ada potensi untuk memajukan sepak bola Indonesia," tutup Agum.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar