matang untung ruginya. Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Suparjiono, juga siap membicarakannya dengan semua pihak mengenai wacana menyeberang dari kompetisi yang diselenggarakan PT LPIS ke kompetisi PT LI.
Ide berpindah kompetisi akan direalisasikan jika sebagian besar klub divisi utama beramai-ramai ingin bergabung dengan kompetisi yang digelar oleh PSSI bentukan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Selain itu, jika PT LPIS tidak ada kejelasan melanjutkan kompetisi divisi utama musim depan, maka bisa dipastikan kasta kedua sepak bola Indonesia ini tidak ada kelanjutan muaranya.
"Kami akan pertimbangkan matang-matang dan membicarakannya dengan semua stakeholders, sebelum benar-benar pindah haluan ke Liga Indonesia," kata Suparjiono, Sabtu (15/9).
Beberapa pihak yang akan diajaknya mempertimbangkan rencana hijrah ke LI jika dua kondisi di atas benar-benar terjadi di antaranya adalah klub-klub pemilik PSS yang berjumlah 88 klub. Ia memastikan semuanya akan diundang dan diajak bicara dengan segala pertimbangan serta kondisi lapangan yang ada sehingga semua pihak ada kesepahaman.
"Melihat kondisinya, banyak klub divisi utama dan kasta tertinggi yang ingin bergabung ke Liga Indonesia," cetus Suparjiono.
Pihaknya, tak ingin tetap bertahan di kompetisi divisi utama LPIS jika tidak ada pesertanya atau kualitasnya tidak seketat di kompetisi yang digelar LI.
Suparjiono juga mengaku sudah mempertanyakan kepada federasi tertinggi sepak bola Tanah Air, PSSI mengenai kepastian kapan kompetisi kembali digelar tapi hanya memperoleh jawaban untuk menunggu sampai ada kabar.
"Ya kami tunggu tapi apa mau seperti ini terus, menunggu tanpa kejelasan sedangkan yang lain ikut berkompetisi dengan LI," tambah pria, yang tidak ingin Elja musim depan absen dalam sebuah kompetisi bergengsi.
Laporan Tribunnews
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar