John Terry jadi objek perang dingin pada laga kontra Queens Park Rangers, Sabtu (15/9). Bukan rahasia lagi sosok Terry memang jadi musuh bersama setelah kasus rasisme dengan Anton Ferdinand musim lalu.
Pada awal laga Terry menawarkan jabat tangan pada para pemain QPR, namun mendapatkan penolakan. Tak hanya Ferdinand, kapten Park Ji-Sung tak menggubris uluran tangan Terry.
Manajer Mark Hughes pun tak memungkiri peristiwa tersebut telah direncanakan oleh sebagian pemain. Namun dia enggan menyebutkan secara detail pihak-pihak yang menginisiasi rencana itu.
"Para pemain telah berdiskusi dan saya sadar beberapa di antara mereka menyiapkan kejutan dan sebagian lagi tidak," ungkap Hughes kepada Daily Mail.
"Saya tidak tahu pemain mana saja yang terlibat. Itu merupakan pilihan personal masing-masing," imbuh Hughes.
Laporan Tribunnews
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar