Ketika Alexander Buttner merayakan golnya ke gawang Wigan Athletic, Sabtu (15/9) di Old Trafford pada lanjutan Premier League 2012/13, kamera televisi diarahkan kepada Patrice Evra yang menyaksikan pertandingan tersebut dari bangku cadangan pemain.
Pria Perancis tersebut menunjukkan ekspresi dingin. Ekspresi berbeda ditunjukkan Buttner secara berbeda ketika merayakan gol tersebut dan seusai pertandingan. Bek yang sempat dididik selama 5 tahun di akademi Ajax Amsterdam tersebut mengaku senang bisa mendapat kepercayaan dari Ferguson sejak menit awal untuk menggantikan Patrice Evra yang sedang mengalami cedera. Theatre of Dreams benar-benar merealisasikan mimpi Buttner.
“Saya senang hari ini. Saya mencetak gol pertama saya pada pertandingan pertama dan saya tidak akan pernah melupakannya,” ucap pemain yang nyaris hijrah ke Southampton tersebut pada bursa transfer musim panas lalu.
Sadar telah menorehkan tinta emas pada pertandingan debutnya bersama Manchester United, mencetak satu gol dan menyumbangkan satu assist, pemuda Belanda 23 tahun tersebut mengaku senang karena bisa membuktikan kepada Sir Alex Ferguson kemampuannya.
“Jika saya bermain saya ingin membuat dia (Sir Alex Ferguson) melihat bahwa saya bisa melakukan pekerjaan yang bagus. Hari ini saya rasa saya telah melakukannya,” ucap pemain yang didatangkan dari Vitesse Arnhem pada bursa transfer musim panas lalu tersebut kepada MUTV.
Penampilan gemilang Alex Buttner mengundang beragam komentar. Namun, kebanyakan menyebut posisi Patrice Evra yang tak tergantikan hampir selama enam tahun sebagai bek sayap kiri United siap tergeser oleh Buttner. Konsistensi Alex Buttner bersama The Red Devils memang belum teruji betul. Status man of the match saat kontra The Latics tidak lantas membuat Buttner menggeser Evra.
Namun, jika melihat performanya selama berseragam Vitesse, Buttner layak menggantikan eks Monaco tersebut. Dari 107 penampilan di Eredivisie, Buttner setidaknya telah mencetak 10 gol. Kontrasnya, sejak berseragam United pada 2006, hingga saat ini Evra baru mengemas 2 gol. Mencetak gol memang bukan tugas utama seorang bek. Namun, jika menilik pada catatan tersebut, jelas Buttner lebih efektif dalam menunjang serangan tim.
Pada sisi lainnya, usia Buttner yang masih 23 tahun tentu akan lebih memiliki prospek bagus di skuat besutan Ferguson dibandingkan Evra yang sudah berusia 31 tahun. Selain faktor usia, performa Evra belakangan cenderung menurun, terutama tahun lalu. Tidak heran jika Laurent Blanc lebih memilih Gael Clichy sebagai bek kiri tim nasional Perancis daripada Evra.
Laporan Tribunnews/Deodatus Pradipto
| Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar