Sebagai manajer Chelsea, Roberto Di Matteo coba melindungi John Obi Mikel dari pelecehan rasisme. Ia menilai bahwa pemainnya itu tidak layak mendapat serangan dari suporter sendiri.
Beberapa hari lalu Mikel sempat menerima cemoohan dari suporter The Blues melalui Twitter. Hal ini terjadi lantaran ia melakukan blunder dalam laga kontra Juventus di Liga Champion, Kamis, (20/9) dini hari WIB.
Roberto Di Matteo sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Mikel. Agar masalah tak berlarut-larut, ia meminta agar fan Chelsea bisa memaklumi kesalahan gelandang asal Nigeria tersebut.
"Fan memiliki hak untuk mengekspresikan opini dan perasaan mereka. Akan tetapi, kami mengutuk segala bentuk diskriminasi atau pelecehan rasis," kata Di Matteo seperti diwartakan The Sun.
"Mikel tidak mendapatkan pengakuan karena dia telah melakukan blunder. Saat itu dia mencoba mematahkan permainan lawan dan ini normal dalam sepak bola."
"Saya pikir dia melakukan tugas yang sangat baik untuk kami. Terkadang semua orang membuat kesalahan dan pemain lain juga pernah membuat kesalahan di masa lalu. Yang pasti, kami akan terus maju," imbuhnya.
Gara-gara mendapat pelecehan rasis, Mikel akhirnya memutuskan untuk menutup akun Twitter-nya. Polisi pun sedang menginvestigasi pelaku tindakan tercela tersebut.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar