Indonesia Super League musim 2012/13 dipastikan akan diundur. Jika sebelumnya dijadwalkan akan diputar pada November 2012, ISL kemungkinan akan mulai digelar pada Desember 2012.
Menurut CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono pemunduran kick-off ISL dilandasi beberapa alasan. Yang pertama, katanya, pemunduran ISL dilakukan untuk menghormati hasil yang dicapai dalam rapat kedua Komite Bersama, di mana salah satunya membicarakan soal kongres.
Dalam rapat kedua yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9), Komite Bersama sendiri sudah sepakat menggelar kongres. Berlandaskan MoU antara PSSI dan KPSI-ISL, kongres akan diselenggarakan akhir tahun ini.
"Idealnya ISL digelar setelah Kongres. Namun, sampai saat ini kan belum jelas. Sebelumnya, kami pikir kongres akan digelar pada September, dan itu yang membuat kami sebelumnya berencana menggelar ISL mulai November 2012," kata Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono.
"Jika kongres selesai, maka PT LI bisa memutuskan bagaimana nasib peserta kompetisi nantinya, terutama mengenai nasib klub-klub dari kompetisi IPL yang ingin bergabung ke ISL. Regulasi juga bisa dibentuk jika telah ada kesepakatan di kongres. Kami berharap kongres bisa diputuskan dan dijalankan sebelum Desember. Dengan begitu kick-off bisa lebih cepat juga," terang Jokdri.
Selain alasan di atas, pemunduran jadwal penyelenggaraan ISL, menurut Jokdri, juga didasari oleh agenda timnas Indonesia di akhir tahun ini. Seperti diketahui, timnas akan berlaga di Piala AFF 2012, 24 November-22 Desember 2012. Jokdri mengatakan bahwa pihaknya tak ingin dianggap menggangu pemain ISL memperkuat timnas.
Lebih jauh, Jokdri mensinyalir kemungkinan ISL sendiri akan diputar pada 12 Desember 2012. Menurutnya tanggal itu dipilih karena mengandung filosofi sepak bola 121212 (satu, dua, satu, dua), sebagai ritme permainan sepak bola.
"Namun itu belum pasti. Kami tetap akan menentukan tanggal dimulainya ISL setelah kongres digelar. Rencananya, kami bersama klub-klub akan membicarakan masalah ini pada 27 September," tutup Jokdri.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar