Michel Platini tetap pada pendiriannya menolak kehadiran teknologi garis gawang. Meski komponen pelengkap pertandingan itu akan mulai digunakan di Premier League pada awal musim 2013/14, ia tetap tak setuju.
Sebelumnya, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) telah mengadakan pertemuan di Zurich, Swiss, guna mengadakan voting terkait teknologi garis gawang. Mayoritas orang-orang di sana setuju untuk melegalkannya sebagai perangkat pertandingan.
Namun, Michel Platini tetap ngotot ingin menghapus teknologi garis gawang. Legenda tim nasional Prancis itu malah mengusulkan untuk menambah alat pendeteksi off-side.
"Saya tidak akan pernah membenarkan penggunaan teknologi seperti itu, meski sekarang saya berumur 57 tahun. Apakah teknologi membantu wasit? Saya rasa tidak," kata Platini seperti diwartakan London Evening Standard.
"Pasti membutuhkan banyak dana untuk pengadaan teknologi garis gawang. Sekarang lihat saja dulu Inggris, apakah alat itu berguna atau tidak?"
"Ide saya untuk membantu wasit adalah dengan menambahkan lebih banyak lagi perangkat pertandingan, misalnya alat yang bisa mendeteksi off-side," imbuhnya.
Ide untuk menggunakan teknologi garis gawang mulai tercetus setelah terjadinya kontroversi dalam pertandingan Jerman kontra Inggris di Piala Dunia 2010. Saat itu bola hasil tendangan bebas Frank Lampard telah melewati garis gawang Manuel Neuer, tapi wasit tidak menganggapnya gol.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar