22 dalam turnamen SCTV Cup, 9 September, tim nasional Indonesia U-23 akan kembali menggelar pemusatan latihan. Menurut asisten pelatih timnas U-23, Liestiadi, pemusatan latihan yang rencana akan digelar di Batu Malang, Jawa Timur, awal Oktober, akan diikuti oleh 35 pemain.
Liestiadi mengatakan ke-35 pemain itu merupakan gabungan skuad lama dengan pemain baru yang terdiri dari beberapa pemain ISL, seperti duo Persija: Ramdani Lestaluhu dan Andritany, serta pemain Pelita Jaya, Egi Melgiansyah dan Dedy Kusnandar. Selain itu juga ada beberapa pemain yang sebelumnya tampil di PON XVIII Riau.
"Ke-35 itu adalah pemain terbaik yang sudah dipilih tim pelatih," kata Liestiadi di Kantor PSSI, Rabu (26/9).
Lebih jauh, Liestiadi mengungkapkan bahwa daftar ke-35 nama pemain itu sudah diserahkan ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk SEA Games XXVII Myanmar 2013. Namun, sambung Liestiadi, ke-35 nama itu belum final. Fastabiqul Khoirot, pemain yang tidak dimasukkan bisa saja kembali dipanggil, karena tim pelatih tetap melakukan promosi dan degradasi di skuad hingga Mei 2013.
"Nanti, pelatnas akan menggunakan sistem buka-tutup. Ada kemungkinan tim pelatih melakukan penambahan pemain, pelatih juga kemungkinan menarik pemain yang berkompetisi di luar negeri. Sebelum SEA Games, tim sendiri akan dikerucutkan menjadi 23 dan ke-23 pemain itu yang kami bawa ke Myanmar," terang Liestiadi.
Sementara itu, asisten pelatih timnas, Edi Nurinda menjelaskan bahwa pemusatan latihan timnas tak sampai di Malang saja. Timnas akan melakukan paling tidak empat tahap pemusatan latihan di tempat yang berbeda.
"Di Malang pemusatan latihan akan digelar mulai awal Oktober hingga Desember 2012. Kemudian akan dilanjutkan dengan pemusatan latihan di Yogyakarta yang digelar Januari hingga Mei 2013. Setelah itu, pada Mei sampai Juli 2013, pelatnas dilakukan di Belanda, sebelum kembali ke Malang untuk pemusatan latihan yang akan digelar muali Agustus hingga Oktober."
"Pada tahap terakhir, 23 pemain terpilih akan mengikuti pelatnas di Jakarta hingga berangkat ke Myanmar," tutup Edi Nurinda.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar