Pengakuan mengejutkan datang dari mantan gelandang Parma, Matias Almeyda, tentang sejumlah skandal yang ia alami selama di klub tersebut. Dalam buku biografinya, ia mengisahkan pengalaman buruk soal kasus doping dan pengaturan skor di Italia.
Melalui buku berjudul Almeyda: Life and Soul, pemain yang kini menjadi pelatih River Plate tersebut membeberkan bahwa ia pernah pernah diberi susuatu yang ia percaya sebagai doping pada tahun 2000-2002.
“Di Parma kami diberi obat sebelum pertandingan. Mereka bilang itu gabungan dari beberapa vitamin, tapi sebelum masuk lapangan saya merasa sanggup melompat setinggi langit-langit,” kata Almeyda seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
“Tak ada pemain yang bertanya soal obat tersebut, tapi beberapa tahun kemudian ada pemain yang mengalami masalah jantung dan hampir meninggal, juga bermasalah dengan otot dan hal-hal lain. Saya pikir ini merupakan efek dari obat tersebut,” sambungnya.
Kesaksian lain juga diungkapkan mantan pemain klub-klub Serie A ini. Jelang laga penentuan musim 2000/01 antara Parma dan AS Roma, para pemain Roma meminta pemain Parma untuk mengalah. Hingga akhirnya Roma menang 3-1 dan keluar sebagai juara sekaligus meraih scudetto.
“Beberapa rekan setim saya di Parma mengatakan bahwa pemain Roma meminta agar kami kalah. Alasannya, laga itu sudah tidak menentukan lagi bagi kami, tapi tetap saja itu tidak benar bagi saya,” jelas pria yang pernah memperkuat Lazio, Internazionale, AC Milan, dan Brescia ini.
“Saya katakan tidak dan mayoritas merespon demikian. Namun, di lapangan saya merasakan kami tidak berlari seperti mereka. Jadi saya meminta diganti dan berjalan menuju ruang ganti. Soal uang? Saya tidak tahu, mereka hanya bilang ini bantuan," tandasnya.
Editor | : | Vessy Dwirika Frizona |
Komentar