Melalui akun Twitter pribadi bek Queens Park Rangers, yang sedang di pinjamkan ke Marseile, Joey Barton, menuliskan rasa kekecewaan terhadap keputusan Football Association Inggris (FA) yang tak adil karena hanya memberikan hukuman ringan kepada bek Chelsea, John Terry, atas kesalahannya.
John Terry terbukti mengeluarkan kata-kata rasial kepada rekan QPR Barton, Anton Ferdinand, pada pertandingan Premier League di Loftus Road pada Oktober 2011 dan ia hanya dijatuhi hukuman skorsing di empat pertandingan dan denda 220.000 pounds atau sekitar 3,4 miliar rupiah.
"Setahun melakukan investigasi, empat hari sidang FA, dan hanya diskors empat pertandingan? Suarez bukannya diskors delapan pertandingan?" tulis Barton dalam akun Twitter-nya.
"Saya pikir, hukuman Terry itu seperti sebuah lelucon. Skorsing 12 pertandingan untuk tindakan kekerasan dan empat pertandingan untuk perilaku rasial. FA seharusnya malu. Saya tidak memprotes (keputusan FA), karena kalau tanpa hukuman tersebut, saya mungkin tidak akan bermain untuk Marseille," tuturnya pada L'OM.
Barton memandang sanksi Terry lebih ringan ketimbang hukuman yang dijatuhkan FA kepada dirinya dan penyerang Liverpool, Luis Suarez.
Barton diskors 12 laga dan denda sebesar 75.000 pound (sekitar 1 miliar rupiah), karena menyikut muka penyerang Manchester City, Carlos Tevez, saat berlaga dalam partai terakhir Premier League pada Mei 2012. Sementara itu Suarez diskors delapan pertandingan akibat pelecehan rasial terhadap bek Manchester United, Patrice Evra.
Terry sebenarnya dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan beberapa bulan lalu. Namun, setelah dilakukan investigasi, FA menyatakan pemain berusia 31 tahun tersebut bersalah. Dan, salah satu efek dari permasalahan ini adalah mundurnya Terry dari timnas Inggris.
Editor | : | Vessy Dwirika Frizona |
Komentar