Peringkat Indonesia di klasemen FIFA, terus melorot. Seperti yang dilansir dari laman FIFA per 3 Oktober, Indonesia menduduki peringkat 170 atau turun dua tangga dari posisi sebelumnya yakni, 168.
Hasil ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan. Dalam dua pertandingan internasional yang diakui FIFA, Indonesia tak menuai kemenangan -kemenangan 5-0 atas Brunei Darussalam tak dihitung karena tak semua ofisial pertandingan bersertifikat FIFA-. Saat menghadapi Korea Utara, Indonesia takluk 0-2 di Jakarta, sementara saat menghadapi Vietnam di Surabaya, Indonesia hanya bermain imbang 0-0.
Melorotnya posisi Indonesia di klasemen FIFA ini sendiri bukan yang pertama. Dalam dua bulan terakhir, peringkat Indonesia telah mengalami kemunduran. Dalam perhitungan FIFA per 5 September, posisi Indonesia turun dari posisi ke-159 ke 168. Sedang dalam perhitungan yang dirilis per tanggal 8 Agustus, posisi Indonesia turun dari posisi ke-153 ke posisi 159.
Untuk saat ini, posisi Indonesia jauh berada di bawah lima negara yang memang menjadi pesaing di Asia Tenggara. Kelima negara itu Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Indonesia hanya lebih baik dari Myanmar yang menempati posisi ke-184.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menganggapi turunnya peringkat Indonesia di klasemen FIFA. Seperti yang disebutkannya, kurangnya pertandingan yang dilakoni timnas membuat Indonesia harus melorot.
"Kalau timnas kurang bertanding, sementara tim lain terus melakukan pertandingan, tentu akan memengaruhi posisi Indonesia. Karena itu perlu ditambahkan agenda pertandingan bagi timnas. Mungkin di tahun 2013, PSSI akan mengagendakan setiap bulan ada satu pertandingan," terang Djohar kepada Bolanews, Rabu (3/10).
Berikut posisi negara-negara di Asia Tenggara dalam klasemen FIFA per 3 Oktober 2012::
139. Thailand (206 poin)
140. Vietnam (203 poin)
147. Filipina (178 poin)
162. Malaysia (126 poin)
162. Singapura (126 poin)
170. Indonesia (111 poin)
184. Myanmar (60 poin)
189. Kamboja (42 poin)
193. Laos (38 poin)
203. Brunei (5)
206. Timor Leste (2)
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar