Joachim Watzke, berharap UEFA bertindak tegas kepada klub-klub nakal yang coba mengakali peraturan Financial Fair Play (FFP). Watzke meminta mereka yang menerima aliran dana secara ilegal dilarang tampil di kompetisi Eropa.
Borussia Dortmund akan menghadapi Manchester City di laga kedua Grup D Liga Champion, pada Kamis (4/10) dini hari WIB. Watzke kemudian mengomentari The Citizens yang sukses menjuarai Premier League pada musim lalu berkat bantuan dana pribadi sang pemilik, Sheikh Mansour, namun merugi hingga 194,9 juta pound atau sekitar 2,3 triliun rupiah.
Untuk mengakali kondisi keuangan klub yang negatif, City menjalin kerja sama sponsorship dengan Etihad Airways senilai 400 juta pound (6,1 triliun rupiah) selama 10 tahun. Watzke meminta UEFA untuk menyelidiki kontrak sponsor yang mencurigakan seperti itu.
"UEFA harus memberi batasan yang jelas antara kontrak sponsor dengan aliran dana ilegal. Mereka harus memperlihatkan kekuatan di depan klub besar," kata Watzke kepada BBC Sport.
"Para pemilik dilarang untuk menyuntikkan dana besar kepada klub lewat ikatan kerja sama dengan perusahaan miliknya. Jika itu terjadi, Financial Fair Play akan gagal," pungkas Watzke.
UEFA telah menyatakan akan menginvestigasi ikatan kontrak antara City dengan Etihad Airways. Jika terbukti bersalah, maka The Citizens terancam akan dikenai hukuman larangan tampil di kompetisi Eropa pada musim depan.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar