Kontroversi penggunaan sayap depan fleksibel di Formula Satu kembali menjadi isu besar. Itu semua tak lepas dari langkah McLaren yang mengembangkan sayap depan yang bisa bergerak dan kemudian diikuti Red Bull di Grand Prix Singapura.
Spekulasi mencuat setelah majalah Auto und Sport Motor menyebut FIA akan mempelajari desain terbaru McLaren dan Red Bull di Suzuka, pada akhir pekan ini. Pejabat FIA bahkan langsung bertemu bos McLaren, Martin Whitmarsh, setelah Ferrari menyampaikan keluhan.
Rahasia di balik desain terbaru itu adalah pilar pendukung yang memungkinkan sayap untuk berputar di sumbu transversal. Red Bull yang pertama mengetahui trik tersebut kemudian mengaplikasikan moncong mobil yang lebih panjang, sehingga sayap depan bisa bergerak melebihi mobil McLaren.
Whitmarsh mencoba mendinginkan situasi dengan menyatakan setiap perkembangan di F1 pasti akan memunculkan kontroversi. FIA juga telah mengumumkan akan memperkenalkan tes mobil terbaru yang disebut 'torsion test'.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar