benar sedang on fire. Empat laga terakhir ia terus menyumbangkan gol untuk AC Milan. Empat partai lima gol. Statistik yang membuat klub sekelas Manchester United pun ngiler ingin merekrutnya.
Terakhir, pemain 19 tahun berdarah Italia- Mesir ini menjebol gawang Zenit St Petersburgh saat Milan unggul 3-2 di penyisihan grup C Liga Champions, kemarin.
Gol tersebut bisa disebut gol terbaik di pertandingan ini. Menit ke-16, menerima umpan Bojan Krkic, ia kemudian melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti dengan melewati tiga pemain lawan. Aksinya dipungkaskan dengan melepaskan tendangan keras yang bolanya tak dapat dihalau kiper Vyacheslav Malafeev.
El Sharaawy menilai kemenangan mereka kali ini menjadi modal penting saat melawan rival sekota mereka, Inter Milan, akhir pekan ini. "Kemenangan ini cukup penting bagi kami untuk persiapan derby nanti. Kami memiliki keyakinan saat ini, dan sekarang saat kami fokus ke Inter," ujar El Shaarawy pada situs resmi klub.
"Masih banyak yang bisa saya berikan dan saya terus berkembang setiap harinya hingga menjadi pemain penting bagi tim ini. Saya harap saya bisa mencetak gol di hari Minggu ke gawang Inter, tapi yang terutama adalah saya harap kami bisa menang," katanya.
Selain tampil konsisten mencetak gol, ia pun mencatatkan diri dalam buku rekor AC Milan. Ya, sang bomber dengan rambut ala mohawk ini tercatat menjadi pemain termuda Milan yang mampu mencetak gol di Liga Champions. El Shaarawy melakukannya di usia 19 tahun dan 342 hari.
Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh Alexandre Pato saat berusia 20 tahun dan 49 hari pada tanggal 21 Oktober 2009 silam. Dengan aksinya yang trengginas, tak heran Manchester United ngebet merekrutnya. Karena itulah, Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani buru-buru menyatakan penyerang mudanya itu tidak bakal dijual.
"El Shaarawy adalah investasi klub ini dan kami sangat gembira dengannya. Manchester United jatuh cinta kepadanya? Kebijakan kami adalah fokus kepada pemain muda dan ia tak akan pergi ke mana-mana," ujar Galliani.
Laporan Tribunnews/ Deny Budiman
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar