Petinggi kompetisi ISL dan IPL yang bertugas untuk membahas penyatuan liga, Joko Driyono dan Widjajanto, melakukan pertemuan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (11/10). Ini menjadi pertemuan kedua setelah sebelumnya kedua pihak baru menyoroti mengenai profil klub, sporting merit, dan standarisasi klub pada pertemuan pertama, 4 Oktober lalu.
Menurut CEO PT LPIS, Widjajanto, pertemuan kedua yang dilakukan kedua pihak yang juga duduk di Komite Bersama sudah dalam pertukaran kertas kerja kedua pengelola liga.
"Pertemuan kedua Sub-Komite Bersama untuk unifikasi liga sudah lebih dari pertemuan pertama. Kami sudah saling tukar-menukar kertas kerja," kata Widjajanto di Kantor PSSI, Kamis (11/10).
Namun tak hanya itu. Menurut Widja, panggilan Widjajanto terdapat satu poin yang juga dibahas dalam pertemuan itu.
"Poin yang lebih besar, sebagaimana yang disampaikan Joko Driyono, tentang penetapan standarisasi terhadap proses pra-kualifikasi sebelum terbentuknya liga baru," sambungnya.
Widja mengatakan standarisasi yang tentunya harus mengacu pada standar PSSI dan AFC itu perlu diberlakukan dalam masa pra-kualifikasi. Maksudnya agar kemudian klub bisa mengikut kompetisi baru dengan baik.
"Untuk standarisasi seperti apa kami belum bahas secara detail, minggu depan kami akan bertemu kembali," jelas Widja.
Sementara itu, CEO PT LI, Joko Driyono mengatakan proses standarisasi akan meliputi berbagai hal. Satu di antaranya adalah aspek keolahragaan.
"Kemudian aspek finansial, legal dan sebagainya. Kami berharap pembicaraan mengenai standarisasi terhadap proses pra-kualifikasi menjadi momentum untuk mengimprovisasi kualitas kompetisi di Indonesia," terang Jokdri, sapaan Joko Driyono.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar