17 Oktober, tetap menarik minat para pecatur asing untuk tampil.
Bahkan pecatur wanita asal Prancis, Sophie Millet, berambisi untuk menjadi yang terbaik sekaligus menaikan peringkatnya. “Saya akan berusaha memberikan penampilan yang terbaik dan juara di kategori Best Wowen. Saya bermain di sini karena ajang ini memiliki level yang sangat tinggi,” kata pecatur peringkat tiga di Prancis tersebut.
Millet yang saat ini bergelar International Master (IM) memiliki modal baik setelah sebelumnya tampil impresif dalam Olimpiade Catur Turki 2012. Penggemar Garry Kasparov dan Magnus Carlsen ini berhasil meraih 6,5 poin dalam ajang catur bergengsi dunia tersebut.
Pecatur kelahiran Montpellier berusia 28 tahun ini telah mengenal olah raga catur sejak berusia 4 tahun. Wanita yang juga berambisi meraih gelar Grand Masters ini sangat ambisius, perfeksionis, serta selalu bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
“Catur membuat saya selalu belajar dan selalu ada hal baru dalam setiap pertandingan yang saya jalani. Sangat variatif,” ujarnya.
Kehadiran Millet sendiri diharapkan bisa memacu semangat para pecatur Indonesia khususnya wanita.
“Pembinaan yang konsisten dan kesempatan berhadapan dengan pecatur kelas dunia, terbukti bisa memberikan pengaruh yang besar pada motivasi pemain,” ujar Hashim Djojohadikusumo, Ketua Umum PB Percasi.
Sejak IOCC 2011 yang pertama sampai dengan saat ini, tercatat banyak prestasi gemilang yang dicapai oleh pecatur muda Indonesia. “Salah satu yang sangat membanggakan adalah prestasi pecatur wanita Indonesia, yang saat ini menduduki peringkat 24 dunia dari peringkat 54”, lanjut Hashim.
Editor | : | Respati Agung |
Komentar