2 dari Persiba Bantul di babak final Batik Cup di Stadion Manahan, Solo, Minggu (21/10).
Menurut pelatih Persis Solo, Eduart Tjong, ada beberapa hal yang menjadi penyebab kekalahan Persis. Yang paling utama, para anak asuhnya kelelahan.
Ini menurut Edu, sapaan Eduart Tjong, bukan tanpa sebab. Sebelum menghadapi Persiba, Persis Solo melakoni partai begitu ketat melawan timnas Indonesia pada Sabtu (20/10) kemarin. Saking ketatnya, hasil imbang 2-2 di waktu normal harus dilanjutkan ke babak adu tendangan penalti.
Dalam partai itu, lima pemain Persis sukses menjalankan tugas, sementara satu penendang Indonesia, Andik gagal mencetak gol.
"Sebenarnya performa penggawa Persis tidak jomplang dibanding pemain Persiba Bantul. Yang jelas, kami kehabisan tenaga. Itu tidak bisa dibohongi. Dengan recovery yang sedikit, kami harus melawan tim yang punya kualitas di atas," terang edu, sapaan Eduart Tjong, usai pertandingan.
Sementara itu, asisten pelatih Persiba Bantul, Albert Rudiana, menilai kemenangan 2-0 yang diraih timnya atas Persis Solo diperoleh dengan cara yang tidak mudah. Penilaian disebutkannya setelah melihat tenaga para pemain Persiba Bantul terkuras.
"Tidak mudah melawan Persis. Persis memberi perlawanan yang sangat ketat. Mereka juga sangat disiplin di posisinya. Hal ini membuat kami kesulitan untuk membuka peluang sejak peluit babak pertama. Dua gol yang kami ciptakan itu sendiri karena kami berhasil memanfaatkan momen penting dalam laga," jelas Albert Rudiana.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar