Anggota KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia), Tony Apriliani menilai boleh tidaknya pemain bergabung dengan Tim Nasional itu harus dengan izin klub yang bersangkutan.
"Ya, tergantung klubnya, mengizinkan atau tidak. Itu soalnya sudah ada keputusan dari Joint Commitee di Kuala Lumpur kemarin," ujar Toni.
Toni menilai pemanggilan pemain ke timnas lewat persetujuan klub telah sesuai dengan keputusan Joint Commitee di Kuala Lumpur, yang salah satu butirnya berisi harus terjadi harmonisasi antara PSSI dan KPSI terkait pemanggilan pemain. Toni menambahkan, selama belum terjadi harmonisasi, maka klub berhak untuk tidak memberikan izin kepada pemain.
Ia juga menyinggung bahwa upaya untuk mengharmonisasi perekrutan pemain di antara kedua kubu tersebut sudah dilakukan dengan mengajukan laga tanding antara timnas PSSI melawan tim KPSI arahan Alfred Riedl.
"Itu bukan semata-mata untuk memecah belah. Tapi upaya kami untuk menindaklanjuti keputusan Joint Commitee soal harmonisasi perekrutan pemain. Dari pertandingan tersebut, kita akan tahu pemain mana saja yang memang layak memperkuat timnas. Tapi pada kenyataannya kan tidak mau," ujar Tony.
Menurut dia, semua orang sudah tahu bagaimana kemampuan Riedl. Jadi tidak perlu mengkhawatirkan soal harmonisasi pemain, termasuk soal perekrutan pelatih.
"Sebenarnya ini sudah bisa selesai jika harmonisasi perekrutan pemain kedua kubu ini benar-benar ditindaklanjuti. Soal izin pemain ke timnas, jika merujuk pada keputusan JC tersebut ya tergantung klubnya masing-masing," kata Toni.
Laporan Tribun Jabar
Editor | : | Wahyu Seto |
Komentar