16 yang solid, Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan yakin dalam tiga tahun ke depan hasil buah kerjanya akan terlihat. Sejak awal memimpin PBSI, Gita akan menerapkan sistem manajerial yang mumpuni.
"Saya tidak hanya ingin menciptakan seorang mega bintang tetapi juga ingin menciptakan sebuah sistem yang bisa membuahkan superstar," kata Gita Wirjawan.
Untuk rencana ke depan, pola pembinaan prestasi yang diterapkan di Pelatnas Cipayung harus bisa menarik talenta-talenta muda yang potensial. Berbeda dengan program-program sebelumnya, pemain seperti Susy Susanti, Mia Audina, atau Taufik Hidayat masuk pelatnas dalam usia belasan tahun.
"Dengan demikian pelatnas tidak terbatas pada pemain utama dan pratama, tetapi juga untuk pemain muda. Kalau ada pemain yang brilian meskipun junior, saya ingin mereka masuk pelatnas. Saya juga ingin mematahkan mitos selama ini yang menyebut kalau pembinaan di klub-klub lebih baik daripada di pelatnas," ucap Gita.
Sembari melakukan pembinaan, Gita juga akan memperhatikan pendidikan atlet. Para atlet harus diberi bekal pendidikan yang cukup untuk bekal masa mendatang setelah tak berprestasi atau pensiun.
Saat ini, Gita tengah merangkul pakar-pakar pendidikan seperti Johannes Surya, untuk menyusun kurikulum dan program pendidikan yang akan dibangun di Pelatnas Cipayung.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar