Banyak yang menduga alasan di balik keputusan Liverpool untuk memecat Kenny Dalglish adalah karena kasus rasisme yang melibatkan Luis Suarez. Namun, rumor tersebut dengan tegas dibantah King Kenny seraya menyebut kontroversi pemain asal Uruguay itu tak berkaitan dengan pekerjaannya.
Karier Kenny Dalglish sebagai manajer Liverpool untuk kedua kali berakhir pada akhir musim lalu setelah hanya mampu mengantar Steven Gerrard dkk. finis di posisi kedelapan Premier League. Padahal, King Kenny berhasil mengakhiri puasa gelar The Reds selama enam tahun dengan merebut trofi Piala Carling.
Namun, perjalanan Liverpool musim lalu lebih banyak dihiasi pemberitaan mengenai Luis Suarez yang mendapat hukuman delapan laga setelah terbukti melakukan pelecehan rasial kepada bek Manchester United, Patrice Evra. Media-media Inggris kemudian melaporkan pemilik klub Fenway Sports Group (FSG) merasa kecewa dengan Dalglish dalam menyikapi kasus Suarez.
Dalglish memang terus membela Suarez, termasuk meminta skuad Liverpool memakai kaos yang dihiasi pesan berupa dukungan untuk mantan bomber Ajax Amsterdam itu. Namun, ketika ditanya apakah kontroversi Suarez menjadi penyebab dirinya kehilangan pekerjaan, King Kenny langsung menyangkal anggapan tersebut.
"Saya rasa tidak demikian. Itu adalah hak pemilik klub. Saya bisa tidur dengan nyenyak karena merasa telah melakukan pekerjaan hebat. Saya telah berusaha dengan sekuat tenaga, namun itu semua ternyata tidak cukup di mata pemilik," kata Dalglish kepada talkSPORT.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar