Setelah diakuisisi Pelita Jaya Cronous (PJC), harapan Arema ISL (Indonesia Super League) terlepas dari problem keuangan yang selama ini sering membelitnya akan terwujud. Pasalnya, PJC dipastikan akan membiayai segala keperluan tim dengan dana tak terbatas.
CEO Arema, Iwan Budianto menjelaskan PJC tidak akan eman menggelontorkan dana ke Arema seperti yang dilakukan ke klub-klub lain yang dimiliki PJC, CS Vise (Belgia), SAD (Uruguay), dan Brisbane Roar (Australia). Hanya saja, dana yang dimaksud adalah patokan anggaran kebutuhan tim selama setahun.
“Yang dimaksud tak terbatas adalah menetapkan anggaran selama semusim. Jadi kami terserah mematok anggaran, berapa saja yang juga disesuaikan dengan target klub,” kata Iwan, Kamis (1/11).
Meski boleh menetapkan anggaran tak terhingga, jelas Iwan, pihak PJC hanya akan mensubsidi setengahnya saja. Sisa kekurangan harus dipenuhi sendiri oleh manajemen baru yang sekarang.
“Tahun lalu anggaran Arema semusim Rp 40 milyar. PJC hanya akan memberikan Rp 20 milyar. Untuk tahun ini, karena terget kita juara, PJC mempersilakan mematok anggaran lebih. Dan tahun berikutnya, target kami adalah Asia Tenggara, PJC pasti tidak melarang kami menganggarkan, misalnya, Rp 100 milyar sekalipun. Tapi tetap, subsidi yang diberikan sama, yaitu setengahnya,” jelasnya.
Laporan Tribunnews
Editor | : | Wahyu Seto |
Komentar