bukaan dalam pertemuan dengan stakeholder pada Senin (5/11), di Balaikota Yogyakarta. Pertemuan ini difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Semua hal selama PSIM melakoni kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2012, kata Direktur Promosi dan Pemasaran PSIM, Iriantoko, bakal dibeberkan.
"Semua stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap PSIM akan kami undang. Sekaligus, dibahas mengenai masa depan PSIM," kata Iriantoko, Sabtu (3/11).
Diundangnya berbagai pihak yang memiliki keterkaitan "Laskar Mataram" bertujuan mencari masukan dan solusi atas semua permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi.
"Dari tahun ke tahun, PSIM selalu mengalami kesulitan, terutama masalah pembiayaan. Ditambah lagi, ada peraturan yang tidak memperbolehkan tim sepak bola profesional dibiayai menggunakan APBD," jelas Iriantoko.
Agenda pertemuan yang sudah digagas sejak musim kompetisi berakhir ini juga akan membahas badan hukum yang disyaratkan oleh operator liga, PT Liga Indonesia.
Tim harus berbentuk perseroan terbatas atau perusahaan komersil, termasuk jelas tentang data pemilik dan pengelolanya. "Selama ini, kami belum pernah duduk bersama membahas mengenai hal itu," sambung Iriantoko.
Pendapatan PSIM selama ini tidak pernah maksimal. Padahal klub harus mulai mandiri untuk mencari sumber pendanaan. "Termasuk pendapatan dari sponsor dan penonton, akan kami bahas secara tuntas pada pertemuan nanti," ujar Irianto.
Laporan Tribun Jogja
| Editor | : | Wahyu Seto |
Komentar