Niat Satuan Tugas AFC, AFC, dan FIFA untuk melihat permasalahan di sepak bola Indonesia berakhir, belum juga menemui titik terang. Komite Bersama, yang dibentuk untuk mengimplementasikan MoU antara KPSI dan PSSI, hingga saat ini belum juga mampu memberi manfaat bagi penyelesaian masalah sepak bola Indonesia. Terakhir, pertemuan untuk membahas perihal tim nasional sebagaimana diamanatkan MoU, berakhir Deadlock.
Sekjen PSSI, Halim Mahfudz menilai hal itu bukan tanpa sebab. Menurutnya, ada keinginan pihak tertentu untuk membuat Komite Bersama tak produktif. Keinginan itu, tergambar dari tindakan pihak tersebut untuk merusak jalannya proses harmonisasi. Teranyar, menurutnya, pihak tersebut memakai logo, kops surat, stempel, dan singkatan PSSI.
"Kita sudah menyampaikan pelanggaran-pelanggaran itu kepada AFC dan FIFA. Kami juga mengkomunikasi bahwa hal itu juga membuat kelanjutan Komite Bersama akan berat. Saat ini, kami sedang mencari data-data perihal upaya yang mengarahkan rapat Komite Bersama berakhir deadlock," jelas Halim Mahfudz di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/11).
Namun tak hanya itu. Halim mengatakan ada sebab lain yang juga membuat kinerja Komite Bersama tak berbuah manis. Ia menilai komposisi empat anggota dari PSSI dan empat anggota dari KPSI akan sulit menemukan titik sepakat.
"Struktur Komite Bersama seperti itu tidak mengarah pada tercapainya sebuah keputusan. Sebelumnya, Todung Mulya Lubis sudah mengajukan agar bisa membuat keputusan, tapi itu tidak dikabulkan. Jadi, bagi saya, komposisi empat lawan empat sulit bagi keberlangsungan Komite Bersama," terang Halim.
Halim menambahkan apabila permasalahan seperti yang diamanatkan MoU tak juga tuntas, bukan tidak mungkin PSSI akan menempuh cara lain. Menurut Halim, pihaknya sudah menyiapkan langkah sendiri yakni dengan membawa persoalan seperti yang digariskan di MoU ke Kongres PSSI, yang rencananya akan diselenggarakan pada 6 Desember 2012.
"Jika ada masalah yang tidak bisa dipecahkan dalam komite seperti adhock, maka kami bawa ke kongres. Jadi, itu akan menjadi solusi. Kami akan menawarkan keseluruh anggota kongres seperti apa, intinya melalui kongres. Ini supaya benar-benar sesuai dengan keinginan anggota. Bila jadi, kami bersama anggota akan membahas paling tidak empat item, persoalan timnas tidak masuk. Empat item itu adalah pengembalian empat anggota Komite Eksekutif, liga, kongres, dan revisi statuta. Tapi sebelum itu, kami akan komunikasi dengan AFC seperti apa," jelas Halim.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar