Aksi rasialisme di sepak bola kini masih menjadi perhatian khusus baik para penggiat maupun penikmat si kulit bundar. Kasus teranyar yang berdampak cukup luas adalah saat kapten Chelsea, John Terry terbukti bersalah mengeluarkan ucapan rasialis kepada Anton Ferdinand.
Belum lama ini legenda timnas Belanda yang juga eks Newcastle United, Patrick Kluivert mengakui pernah menjadi sasaraan rasialis saat dirinya berlaga di Inggris. Namun, dia memiliki senjata ampuh guna meredam efek tersebut.
"Selama pemain tak bereaksi dan memberikan perhatian kepada pelaku rasialis, itu tak akan efektif. Di Inggris, saya pernah jadi sasaran rasialis," ungkap Kluivert.
"Saat anda membawa bola, mereka biasanya membuat suara menyerupai monyet atau sejenisnya. Akan tetapi saya memilih untuk tak menanggapinya. Namun hal itu tetaplah terdengar menyakitkan," ujarnya.
Dirinya berharap, semua orang dapat bersama-sama memerangi aksi rasialis. Menurut Kluivert, hanya orang yang sangat bodoh, memiliki pemikiran sempit dan tak punya hati lah yang tega melakukan hal tersebut.
Laporan Tribunnews
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar