Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan akan mengusut tuntas penyelenggaraan Celebes Cup di Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Penyelenggaraan pertandingan sepak bola ini bermasalah karena digelar tanpa adanya izin dari kepolisian.
"Kami membiarkan pertandingan berlangsung saat itu demi keamanan kota Bandung," ujar Kapolrestabes di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (8/11).
Menurut Abdul Rakhman, polisi saat itu tidak mungkin membubarkan 25 ribu penonton yang telah datang ke Stadion Siliwangi, karena jika dibubarkan paksa keamanan akan terganggu. Namun sebagai sanksi, menurut Abdul Rakhman, panitia pelaksana harus bertanggung jawab.
"Jika panitia tidak diberi sanksi, efeknya akan buruk. Tidak menutup kemungkinan panitia lainnya menggelar event-event lainnya tanpa izin," ujarnya.
Menurut Kapolrestabes, panpel Celebes Cup tidak profesional. "Panitia yang profesional itu harus tahu aturan. Masa menggelar pertandingan yang cukup besar hanya membawa selembar kertas tanpa dilengapi dokumen pendukung," ujar Abdul Rakhman.
Berdasarkan hasil pemeriksaan anggotanya, menurut Abdul, penyelenggara tidak mengantongi izin pertandingan dari PSSI. "Ini kan bertandingan bertaraf internasional, bukan pertandingan antar kampung. Jadi harus mengantongi izin dari PSSI tetapi nyatanya izin itu tidak diberikan," tegas Abdul.
Ketua Pelaksana Celebes Cup, Abdi, kini sudah terbang ke Makassar. Disinggung masalah itu, Abdul menekankan tidak mempermasalahkan ini. "Bila memang diperlukan, kami akan panggil kembali, tapi kalau dia tidak memenuhi panggilan beberapa kali maka kami akan panggil paksa," tegasnya.
Abdul pun menerima laporan bahwa penyelenggaraan Celebes Cup yang seharusnya digelar di Makassar tidak diberikan izin. "Soalnya kalau di Makassar tidak diizinkan dipastikan bakal rusuh lantaran kecil kemungkinan Makassar United untuk menang," ujarnya.
Ketua DPDR Kota Bandung Erwan Setiawan mengatakan secara pribadi pihaknya tidak mempermasalahkan mengenai pertandingan Celebes Cup di Kota Bandung. "Selama perizinan ditempuh, silakan saja. Itu sudah jadi syarat mutlak. Ini buntut dari kisruh antara PSSI dan KPSI. Kami berharap Kapolri turun tangan untuk tidak mengizinkan selama mereka belum akur. Tidak akan ada izin selama masih bermasalah," ujar Erwan.
Laporan Tribun Jabar
Editor | : | Wahyu Seto |
Komentar