Manajer tim nasional Inggris, Roy Hodgson, coba bersikap tegas kepada pemainnya yang memiliki dualisme kenegaraan, Wilfried Zaha. Ia mengisyaratkan bahwa dirinya tak segan melakukan pencoretan jika winger keturunan Pantai Gading itu tak memiliki komitmen di The Three Lions.
Zaha merupakan salah satu pemain debutan yang dipanggil Roy Hodgson untuk melakoni laga persahabatan melawan Swedia pada Rabu (13/11). Namun, si pemain mengaku bimbang karena sempat mendapat ajakan dari Didier Drogba untuk membela Pantai Gading.
Hodgson cukup terganggu dengan berita tersebut. Jika Zaha tak memiliki niat kuat untuk menjadi anggota timnas Inggris, maka ia mempersilahkan si pemain hengkang ke Pantai Gading.
"Tentang pemain menerima panggilan telepon dan tertarik pergi, itu adalah omong kosong. Jika mereka tertarik untuk pergi, maka mereka akan pergi. Jika mereka memiliki niat meninggalkan tim ini, berarti mereka bukan pemain yang tepat bagi kami," kata Hodgson di Daily Mail.
"Saya tidak tertarik dengan orang-orang yang memutuskan apakah dirinya ingin membela Inggris atau ingin berada di tempat lain. Jika Anda tidak yakin menjadi pemain Inggris, maka Anda lebih baik mengatakannya dan saya akan memilih orang lain."
"Saya sudah bicara dengan Raheem Sterling dan Zaha. Mereka berdua meyakinkan saya bahwa mereka telah memulai karier bersama Inggris dan ingin mengakhirinya di tim yang sama. Kita lihat saja nanti," tuntas sang manajer.
Zaha mulai meroket sejak bergabung dengan klub dari Divisi Championship, Crystal Palace. Pemain berbakat berusia 20 tahun itu juga menjadi salah satu komoditi yang paling diincar oleh klub-klub Premier League, salah satunya Arsenal.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar