anak asuhnya agar mereka tidak gagal lagi saat melakoni adu penalti.
The Three Lions memang memiliki rekor yang buruk dalam drama adu penalti. Terakhir kali mereka dikalahkan Italia di Euro 2012 melalui adu tos-tosan.
Saat ditanya mengenai kemungkinan mendatangkan seorang psikolog untuk menangani masalah tersebut, Hodgson memberi jawaban positif.
"Saya belum menutup pintu. Setiap hari Anda mendapatkan ide dari psikolog dan orang-orang percaya dengan hal itu," kata sang manajer seperti dikutip Daily Mail.
"Jadi, kami tidak mengabaikan apa pun. Intinya adalah Anda membutuhkan pemainnyang percaya diri. Anda perlu pemain berdarah dingin seperti pegolf atau pemain tenis," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hodgson menyebut Andrea Pirlo sebagai contoh eksekutor hebat. Gelandang Italia itu melakukan eksekusi penalti yang sangat indah saat menyingkirkan Inggris di Euro 2012.
"Saya bekerja dengan Pirlo selama enam bulan ketika saya kembali ke Internazionale. Dia hampir tidak pernah berbicara, tapi dia memiliki kepercayaan diri luar biasa, itulah yang namanya berdarah dingin. Bahkan dia memiliki kepercayaan diri untuk men-chip bola," tuntas Hodgson.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar