Tra Arena, Minggu (25/11). Hangtuah menyerah 57-83 dari Dell Aspac
Meski kalah telak, perlawanan Hangtuah patut dipuji. Hangtuah mampu mengimbangi kecepatan dan kerasnya permainan Aspac. Rapatnya pertahanan Aspac mampu menekan jumlah tembakan Hangtuah, yang kemudian berpengaruh kepada usaha menambah angka.
Rata-rata field goals kedua tim di akhir kuarter pertama terpaut tipis. Hangtuah 43 persen, sementara Aspac 47 persen. Performa meyakinkan dari Agustinus Dapas Sigar dan Ngurah Teguh mengimbangi Xaverius Prawiro dan Pringgo Regowo di Aspac.
Rapatnya pertahanan Aspac coba dipecahkan oleh Hangtuah dengan mengandalkan kecepatan pemain guard. Strategi ini cukup efektif membawa Hangtuah menambah 16 angka di kuarter ketiga.
Rookie Aspac, Andakara Prastawa bermain luar biasa di kuarter ketiga. Prastawa memasukan tiga kali tembakan tiga angka berturut-turut dari titik yang sama. Kuarter terakhir menjadi milik Fandika Ramadhani yang mencetak tujuh poin bagi Aspac.
Xaverius menjadi pencetak angka terbanyak bagi Aspac dengan total 20 poin. Sementara Pringgo dahsyat dengan raihan dobel-dobel, 16 poin dan 13 rebound. Pada kubu Hangtuah, 12 poin dari Aguy adalah yang terbanyak.
”Jujur, kami kewalahan dengan tekanan yang diberikan Hangtuah di menit awal kuarter pertama. Mereka dapat mengimbangi permainan kita. Sementara itu, anak-anak telat untuk mengembangkan permainannya,” ujar Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih Aspac.
| Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar